Sukses

Bos Pandawa Grup Diduga Punya Identitas Ganda

Ini menyusul adanya perbedaan antara berkas yang dibawa Imigrasi Depok dengan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok.

Liputan6.com, Jakarta Bos Koperasi Pinjam Pandawa Mandiri Group (KSP PMG), Salman Nuryanto ditengarai memiliki identitas ganda. Ini menyusul adanya perbedaan antara berkas yang dibawa Imigrasi Depok dengan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok.

Narasumber yang enggan disebutkan namanya mengungkap, beberapa waktu lalu perwakilan Imigrasi Kota Depok sempat menanyakan perihal indentitas Bos Pandawa Grup.

"Dia (Petugas Imigrasi) datang ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok membawa berkas yang berhubungan dengan Salman Nuryanto," ucap pria berkacamata itu, Rabu 22 Februari 2017.

Perwakilan Imigrasi menenteng sejumlah berkas atas nama Dumeri. Nama itu diduga sebagai status asli Salman Nuryanto.

Kedua petugas itu lantas memvalidasi data tersebut. Namun setelah petugas Disdukcapil mencari data itu, hasilnya Nihil.

"Petugas Imigrasi membawa surat nikah dan ijazah atas nama Dumeri. Tapi petugas kami tidak menemukan data itu di database," ucap dia.

Kepala Bidang Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Depok, Diarmansyah mengatakan, Salman Nuryanto identik dengan data Nuryanto yang ada di data basenya.

"Sesuai data base di kami, namanya adalah Nuryanto tanpa Salman," ujar Diarmansyah.

Terkait hal itu, Diarmansyah enggan berkomentar lebih lanjut mengenai perbedaan indentitas. Dia justru menanyakan dasar pembuatan E-KTP atas nama Nuryanto ke petugas kelurahan setempat.

"yang tercatat adalah Nuryanto. Kami hanya mengeluarkan E-KTP atas nama itu. Coba tanyakan kelurahan," tegas Diarmansyah didampingi Kepala Seksi Pendaftaran Penduduk Disdukpencapil Kota Depok Jaka Susanta.

Sementara Lurah Sawangan Baru, Suhari ketika dihubungi Liputan6.com belum bersedia menjawab dasar dikeluarkannya E-KTP atas Nama Nuryanto.

"Di kami memang adanya nama Nuryanto. Dasarnya apa? Kebetulan saya baru, nanti saya tanyakan ke kependudukan. Datang saja besok bisa," singkat Suhari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.