Sukses

Kala Korban Koperasi Pandawa Mengadu

Para korban penipuan investasi yang dilakukan Koperasi Pandawa mengadukan kasusnya ke crisis center Polda Metro.

Liputan6.com, Jakarta - Satu per satu korban investasi bodong Koperasi Pandawa Mandiri Group menyerbu Mapolda Metro Jaya. Mereka mengadu ke bagian Crisis Center Nasabah Pandawa Group yang didirikan di depan Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Pemandangan kali ini terlihat jauh berbeda dengan saat pertama kali posko ini dibuka pekan lalu. Sebelum bos Koperasi Pandawa, Salman Nuryanto ditangkap pada Senin 20 Februari kemarin, posko selalu sepi. Bahkan, tak terlihat petugas yang berjaga.

Namun, posko yang setiap hari buka mulai pukul 07.00 WIB itu, Rabu 22 Februari 2017 telah didatangi sekitar 200 orang yang mengaku sebagai nasabah Koperasi Pandawa. Mereka datang dengan membawa sejumlah dokumen, berharap uangnya bisa kembali.

Sylvi (55), salah satu nasabah mengaku datang sekitar pukul 09.30 WIB. Warga Pluit, Jakarta Utara itu mengaku mengalami kerugian senilai puluhan juta setelah ia berinvestasi di Koperasi Pandawa sejak November 2016.

Kendati, wanita paruh baya ini mengaku tak berharap banyak dari laporan yang ia berikan kepada petugas kepolisian dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Crisis Center Nasabah Koperasi Pandawa. Pasalnya, pelapor tak menerima arahan dan keterangan tindak lanjut yang jelas.

"Kalau biasanya melapor itu kan ada kop suratnya, atau dicatat dan ada pengarahan lagi. Tapi ini tidak ada. Jadi seperti semacam aduan saja, saya juga merasa aneh," ujar Sylvi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/2/2017).

Korban lain, bernama Anita (52) juga mengaku tak berharap banyak dari proses pendataan di Crisis Center Nasabah Koperasi Pandawa tersebut. Warga Ciganjur, Jakarta Selatan ini bahkan merasa bingung dengan prosedur pelaporan di posko tersebut.

Semula, Anita berencana melaporkan pemimpin atas dugaan penipuan dan penggelapan dana. Namun, dia urung lantaran tidak mengetahui prosedur pelaporannya.

Bahkan berhembus kabar di antara para nasabah bahwa pelaporan untuk leader sudah ditutup.

"Awalnya mau mengadu soal leader juga tapi katanya justru pengaduan leader sudah ditutup. Jadi ini saya juga tidak tahu sebenarnya ini hanya buat mengadu saja atau bagaimana," ucap Anita.

Tak hanya itu, Anita juga menyangsikan uangnya bisa kembali, mengingat jumlah korban yang mencapai ribuan orang. Saat ini, ia hanya berharap bisa bertemu langsung dengan bos Koperasi Pandawa, Salman Nuryanto yang tengah mendekam di Rutan Polda Metro Jaya.

"Kalau ketemu Nuryanto, saya ingin menanyakan kenapa dia kabur. Kalau punya uang kenapa harus kabur," tandas Anita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini