Sukses

Indeks Sektor Barang Konsumsi Masih Yang Terbaik

Sepanjang paruh pertama tahun 2010 ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak kenaikan 338,27 poin atau sekitar 13,13%. indeks sektoral yang tumbuh paling tajam adalah sektor barang konsumsi (41,93%).

Liputan6.com, Jakarta: Sepanjang paruh pertama tahun 2010 ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah berhasil mencetak kenaikan sebesar 338,27 poin atau sekitar 13,13%. Kenaikan tersebut didukung oleh menguatnya saham-saham sektor tertentu yang pastinya berbeda antara yang satu dengan yang lain. Sepanjang Semester I 2010, tercatat ada 3 indeks sektoral yang tumbuh paling tajam, yaitu sektor barang konsumsi (41,93%), sektor aneka industri (32,22%), dan yang terakhir sektor manufaktur (29,94%).

Kenaikan tajam indeks sektoral tersebut banyak didukung oleh kenaikan emiten-emiten yang tergabung didalamnya, antara lain Sektor Barang Konsumsi yang terdiri dari 36 emiten. Beberapa nama emiten yang cukup dikenal dan disinyalir ikut mendongkrak kinerja indeks sektoral ini secara signifikan antara lain PT Gudang Garam tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia tbk (UNVR), PT indofood Sukses Makmur tbk (INDF), PT Kalbe Farma tbk (KLBF), PT HM Sampoerna tbk (HMSP), dan PT Mayora Indah tbk (MYOR).

Kenaikan emiten-emiten barang konsumsi diatas terbilang cukup tinggi dengan rata-rata kenaikan sebesar 53,81%. Kenaikan harga yang cukup tajam tersebut menjadikan emiten-emiten tersebut sebagai market mover untuk indeks sektoral konsumsi bahkan Indeks Harga Saham Gabungan. Tiga dari emiten diatas juga merupakan emiten-emiten yang masuk dalam daftar 10 terbesar bila dilihat dari kapitalisasi pasar, yaitu UNVR, HMSP, dan GGRM.

Sektor Aneka Industri terdiri dari 43 emiten. Emiten yang tampil paling dominan dan merupakan market mover pada sektor ini adalah PT Astra International tbk (ASII) yang tidak lain merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar saat ini, yaitu sekitar Rp 3/4 triliun. ASII tercatat menguat tajam sepanjang semester I 2010 dari Rp 35300 pada awal tahun ke Rp 48300 pada akhir semester I 2010 atau naik sebesar 36,83%. Kenaikan tajam saham ASII tersebut selain memberikan kenaikan tajam bagi indeks sektoral Aneka Industri juga memberikan impact yang cukup besar terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) karena kapitalisasi pasarnya yang sangat besar.

Sektor Manufaktur terdiri dari 130 emiten, dimana emiten yang tergabung sebagian besar juga merupakan emiten yang tergabung dalam indeks Barang Konsumsi dan Aneka Industri. Beberapa emiten yang tergabung dalam sektor Manufaktur di luar saham-saham Aneka Industri dan Barang Konsumsi yang sering menjadi market mover adalah saham-saham industri semen yaitu, PT Semen Gresik tbk (SMGR), PT Holcim Indonesia tbk, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa tbk (INTP).

Saham-saham semen diperkirakan masih cukup prospektif pada tahun 2010 seiring harga semen yang membaik dibandingkan tahun lalu. Selain itu tingginya ekspansi industri properti dan infrastruktur tahun ini diperkirakan masih akan mendongkrak penjualan para emiten semen terutama penjualan domestik. Prospek Semester II 2010 Jika melihat dari kenaikan sektor konsumsi sepanjang Semester I 2010 ini, saham-saham barang konsumsi diperkirakan akan sulit melanjutkan penguatan karena potensi kenaikannya yang semakin terbatas.

Namun besarnya jumlah penduduk Indonesia, tingginya pertumbuhan ekonomi, dan suku bunga yang masih rendah diperkirakan masih akan membantu saham-saham barang konsumsi untuk menguat lebih tinggi lagi. Terlebih lagi pada Semester II ini akan banyak hari raya keagamaan yang biasanya turut mendongkrak penjualan barang-barang konsumsi.

Saham-saham infrastruktur, perkebunan, dan pertambangan diperkirakan masih cukup menarik untuk diakumulasi karena hingga akhir semester I lalu tercatat masih melemah. Namun kondisi ekonomi global khususnya Eropa diperkirakan masih akan memberi kekhawatiran, ditambah lagi ekonomi AS yang belum sesuai harapan meskipun saat ini sedang diliputi euforia laporan keuangan Q2 2010 yang diperkirakan banyak yang positif.

Bagi Anda yang ingin mengakumulasi sebaiknya tetap mencermati kinerja keuangan hingga kuartal II masing-masing emiten terlepas dari sektornya. Untuk emiten perkebunan dan pertambangan, meskipun kinerja keuangan perusahaan masih banyak yang menarik, namun Anda sebaiknya juga turut mencermati trend harga komoditas dunia yang sering berubah sehingga bisa menemukan timing yang tepat untuk trading ataupun berinvestasi. IHSG banyak diharapkan bergerak positif pada semester II 2010 ini, namun sebaiknya Anda tetap waspada karena risiko itu ada. (http://www.vibiznews.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.