Sukses

Pramono Anung: Hoax Merajalela hingga 2 Tahun ke Depan

Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, bangsa barat kini mulai mengurangi penggunaan media sosial akibat merajalelanya hoax.

Liputan6.com, Jakarta - Hoax atau berita bohong di media sosial kian merajalela. Pemerintah pun tak berhenti menangkap pelaku penyebaran hoax.

Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, bangsa Barat kini mulai mengurangi penggunaan media sosial. "Inilah yang terjadi dan ini yang kemudian membuat beberapa negara sekarang ini, di Eropa Barat, mengalami yang sekarang ini disebut dengan kejenuhan memakai sosial media," ujar Pramono seperti dikutip dari setkab.go.id, Senin (20/2/2017).

Namun, ucap dia, di Indonesia justru media sosial sedang digandrungi dan sering kali banyak masyarakat menerima berita tanpa membaca dengan teliti kemudian meneruskan dan menyebarkan kepada siapa pun. Padahal, berita tersebut ternyata hoax.

"Pelan-pelan Saudara harus mulai belajar untuk tidak melakukan itu. Lakukan dengan cara sederhana, minimal kepada diri sendiri tidak menyebarkan berita hoax, minimal," tutur Pramono.

Kalau ini bisa ditularkan kepada keluarga, ucap politikus PDIP itu, maka akan menjadi lebih baik. Ia pun memprediksi hoax akan merajalela hingga dua tahun ke depan.

"Mungkin menurut saya, dua tahun lagi. Sekarang ini sampai dengan tahun 2018 mungkin sampai puncaknya di 2019, ketika pemilu, hoax ini pasti akan mendominasi," ucap Pramono.

Hal lain yang perlu diperhatikan, menurut Seskab, yakni berkaitan dengan sampah digital media. "Siapa pun yang mau running menjadi pejabat publik, sekarang ini sangat gampang yang namanya sampah digital itu kita ambil kembali, kita tampilkan ke ruang publik," Seskab mengingatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.