Sukses

Polri: Proses Rekrutmen Anggota Dilakukan secara Jujur

Polri mengungkapkan seluruh proses rekruitmen harus transparan.

 

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cara dilakukan kepolisian untuk menjadikan Polri sebagai lembaga bersih dari praktik korup atau menyimpang lainnya. Salah satunya adalah pembenahan personel di tingkat rekrutmen yang transparan tanpa ada main mata. Tanpa ada pungutan biaya sepeser pun.

Hal itu disampaikan Asisten SDM Polri Irjen Arif Sulistyanto kepada Liputan6.com. Dalam perbincangan itu, Arif menuturkan langkah cepat pembenahan dari pola rekruitmen.

"Hari pertama sebagai Asisten SDM, saya mengumpulkan seluruh Pejabat SSDM Polri dan Karo SDM Polda seluruh Indonesia. Penekanan saya yang utama adalah proses pelaksanaan rekrutmen anggota Polri (Tamtama, Bintara, SIPSS dan Taruna Akpol) yang saat ini akan berlangsung agar dilakukan secara obyektif dan jujur," kata mantan Kapolda Kalbar ini, Kamis (16/2/2017).

Menurut alumni Akpol 1987 ini, seluruh proses rekruitmen harus transparan. "Seluruh proses harus clear and clean, jangan ada penyimpangan seperti yang selama ini menjadi rumor di masyarakat," kata dia.

Penekanan rekrutmen yang bersih ini, Arief menambahkan, juga merupakan perintah Kapolri dan arahan Presiden saat pelantikan Kapolri.

"Karena itu ditekankan kepada para Karo SDM Polda, Panitia seleksi untuk melaksanakan proses secara transparan dan obyektif," ujar Arief.

Kapolri juga meminta para Kapolda untuk aktif mengawasi proses rekrutmen yang tengah berlangsung. "Jangan ada yang main-main dalam proses seleksi penerimaan," kata Arief.

Arief tidak akan menoleransi dan beri sanksi tegas bila ditemukan praktik menyimpang.

"Mengharap kepada seluruh warga masyarakat untuk turut mengawasi seluruh proses rekrutmen dan jangan tertipu dengan pihak-pihak yang menawarkan atau menjanjikan bisa membantu meluluskan karena itu penipuan," imbau Arief.

"Apabila ada orang yang berbuat demikian agar ditangkap dan diserahkan kepada kepolisian terdekat," dia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.