Sukses

SBY: Antasari Hancurkan Nama Saya agar Agus - Sylvi Kalah

Presiden ke-6 RI SBY menanggapi pernyataan Antasari Azhar di akun Twitter-nya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyatakan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar memiliki tujuan tertentu terhadap dirinya. Tujuan itu adalah agar putranya yang mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono kalah dalam Pilkada DKI 2017.

Agus Harimurti Yudhoyono berpasangan Sylviana Murni dalam Pilkada DKI 2017. Pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta itu mendapatkan nomor urut satu.

"Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya ~ agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017. *SBY*," ujar SBY melalui akun Twitter resminya ‏@SBYudhoyono, Selasa (14/2/2017).

"Apa belum puas terus memfitnah & hancurkan nama baik saya sejak November 2016, agar elektabilitas Agus hancur & kalah *SBY*," lanjut SBY lagi.

SBY menambahkan, dengan kekuasaan siapa pun bisa berbuat apa saja.

"Luar biasa negara ini. Tak masuk di akal saya. Naudzubillah. Betapa kekuasaan bisa berbuat apa saja. Jangan berdusta. Kami semua tahu *SBY*"

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar buka suara terkait kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang membuatnya harus mendekam di penjara selama 8 tahun. Antasari menyebut kasusnya merupakan kriminalisasi yang dilakukan atas perintah presiden ke-6 RI SBY.

Ia pun meminta agar SBY mengatakan yang sebenarnya ke publik mengenai apa yang ia lakukan terhadapnya.

"Saya diajari kejujuran oleh orang tua saya. Untuk itulah saya mohon, kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono jujur. Beliau tahu perkara ini," ujar Antasari di kantor Bareskrim, gedung KKP, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017).

Antasari berharap SBY menyampaikan yang sebenarnya mengenai siapa pihak yang diperintahkan olehnya untuk mengkriminalisasi dirinya.

"Beliau jujur, Beliau cerita, apa yang Beliau alami, apa yang Beliau perbuat. Beliau perintahkan siapa, untuk merekayasa dan mengkriminalisasi Antasari. Saya mohon pada hari ini kepada Beliau," ucap Antasari Azhar.

Antasari juga menyebut pengusaha yang juga Ketua DPP Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo diduga pihak yang mendatangi rumahnya atas perintah dari Cikeas untuk tidak menahan besan SBY, Aulia Pohan, dalam kasus aliran dana Bank Indonesia pada 2009.

"Kenapa saya katakan itu beberapa waktu yang lalu. Saya sampaikan ada orang malam-malam ke rumah saya, iya toh? Orang itu siapa? Mohon maaf, Mas, orang itu siapa, (saya lihat label baju Anda). Orang itu adalah Hary Tanoesoedibjo. Beliau diutus oleh Cikeas, waktu itu siapa di Cikeas? Nah itu. (Hary Tanoe) datang ke rumah saya minta, 'jangan menahan Aulia Pohan'," Antasari Azhar menandaskan.

Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo menjawab tudingan mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Bos MNC Groups itu menbantah tudingan yang dialamatkan kepada dirinya.

"Saya sudah mendapatkan kuasa dari Hary Tanoe. Jawaban Beliau itu (tudingan Antasari) tidak benar," kata Hotman Paris Hutapea saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (14/2/2017). 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.