Sukses

Mensos Sebut Ratusan WNI di Turki Bakal Dideportasi

Mensos Khofifah mengatakan, sekitar 200 WNI itu berada di Turki setelah menjual harta benda, meninggalkan pekerjaan untuk menuju Suriah.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan saat ini masih terdapat lebih dari 200 orang warga negara Indonesia berada di Turki yang akan dideportasi. Mereka datang ke negara itu setelah menjual seluruh harta benda, mengorbankan pekerjaan, dan keluarga mereka dengan berangkat ke Suriah.

"Untuk itu selamatkan keluarga kita. Jangan sampai mereka menjadi sasaran. Seperti deportan dari Turki yang sebagian besar adalah anak-anak," terang Mensos pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo yang ditandai dengan Dzikir Bersama Jamaah Al Hidmah, di halaman Alun Alun Sidoarjo, Minggu 12 Februari 2017.

Dikatakan Khofifah, saat ini bangsa Indonesia mengalami berbagai ujian seperti ujian terkait akidah, syariah, ujian sosial ekonomi dan lain- lain. Apabila kondisi ini tidak disikapi secara jernih, maka akan terjadi kehancuran dalam berbagai sendi kehidupan.

"Seminggu lalu saya bertemu 75 WNI yang dideportasi dari Turki. Mereka dikirim ke shelter Kementerian Sosial. Mereka ingin jihad, hijrah, dan surga. Saya katakan kalau ingin mencari surga mungkin tidak harus ke Suriah. Berilah makan dan tempat singgah bagi orang yang membutuhkan. Itu adalah bentuk implementasi dari iman dan amal soleh. Lakukan terus-menerus," ungkap Khofifah.

Pada kesempatan itu, Menteri Sosial Khofifah juga mengajak warga Sidoarjo, Jawa Timur berzikir bersama tanpa melihat waktu dan tempat guna menjaga kedamaian dan ketenangan bangsa.

"Alquran menyebut kalau kamu ingin tenang hatimu, maka berzikirlah. Kalau hati kita tenang, maka bangsa dan negara kita akan tenang. Maka perbanyaklah berzikir," kata Khofifah dalam keterangan tertulis.

 

Kepada sekitar 20.000-an jemaah zikir, Khofifah berpesan agar segenap bangsa ini harus bersatu bersama-sama, berdzikir untuk kebaikan masa depan Indonesia yang lebih baik lagi.

"Saya berharap proses untuk membangun ketenangan dan  ketenteraman tersebut dilakukan di mana saja dan kapan saja oleh siapa saja.  Banyak cara, banyak tempat kita bisa menyemai damai, ketenangan dan ketentraman," tandas Khofifah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini