Sukses

Begini Kondisi Heli AW 101 di Lanud Halim

Heli AW 101 bercat loreng hijau khas TNI itu tampak dikelilingi garis polisi. Lambang bendera Merah Putih juga terlihat di bagian ekornya.

Liputan6.com, Jakarta Satu unit Helikopter AW 101 terparkir di hanggar Skuadron Teknik 021, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Capung besi buatan Inggris yang menjadi kontroversi itu tetap tiba di Tanah Air, meski Presiden Joko Widodo atau Jokowi menolaknya.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Kamis (9/2/2017), helikopter bercat loreng hijau khas TNI itu tampak dikelilingi garis polisi. Lambang bendera Merah Putih juga terlihat di bagian ekor Heli AW 101.

Sementara, sejumlah awak media tidak diperkenankan terlalu dekat saat merekam gambar. Mereka hanya diberi waktu 10 menit berada di sekitar helikopter.

Proses pembelian Helikopter AW 101 sendiri masih dalam investigasi. Belum diketahui pasti apakah helikopter tersebut akan dipergunakan atau tidak usai penyelidikan.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebelumnya mengaku masih menyelidiki pengadaan Helikopter AW 101. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Sekretaris Negara terkait anggaran pembelian heli buatan Inggris itu.

Menurut Hadi, anggaran yang digunakan untuk membeli Helikopter AW 101 turun dari Dirjen Anggaran Angkatan Udara. Sebab, helikopter tersebut masuk dalam kategori pembelian khusus.

"Saya sudah sampaikan bahwa anggaran itu adalah anggaran Unit Organisasi AU yang memang bisa diberikan ke sana, apabila digunakan secara khusus. Karena pada waktu itu kekhususannya akan mengadakan Heli VVIP," kata Hadi di Markas Wing I Paskhas Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu 8 Februari 2017.

"Saya tahu betul anggaran itu bukan dari Sesneg. Karena saya mantan Sesmil tahu betul dari proses pengadaan pesawat VVIP sampai dengan apa yang terjadi sekarang," lanjut Hadi.

Hanya saja, Hadi belum dapat menentukan sampai kapan investigasi pembelian Heli AW 101 itu berlangsung. Itu dimaksudkan agar penyelesaian masalah itu dapat menyeluruh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini