Sukses

Hasil Pemilihan Walikota Bandar Lampung Diprotes

Saksi calon yang kalah menuding anggota KPUD Bandar Lampung menerima suap dari salah satu calon. Mereka meminta pilkada diulang.

Liputan6.com, Bandar Lampung: Akhmad Sibli Rais tak bisa menahan emosi. Saksi pasangan calon walikota Bandar Lampung Kherlani-Heru Sambodo ini menerobos barisan polisi. Dia memprotes penandatangan hasil rekapitulasi pilkada wakilota di Aula Pemda Bandar Lampung, Selasa (6/7).

Tak hanya Sibli Rais, saksi pasangan lain juga marah. Apalagi, protes mereka tidak digubris Komisi Pemilihan Umum Daerah. Sebaliknya, KPUD justru mengetuk palu tanda tuntasnya rapat pleno penghitungan suara. Dengan begitu, pasangan Herman Hn-Tobroni Harun menang pemilihan walikota periode 2010-2015. Sedangkan Kherlani-Heru Sambodo berada di urutan kedua dan Edy Sutrisno-Hantoni Hasan di peringkat ketiga.

Keputusan KPUD ini jelas membuat para saksi semakin emosi. Mereka menuding proses pemilihan walikota sarat kecurangan. Para saksi juga menuding anggota KPUD dan Panwas disuap oleh salah satu calon. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, polisi mengamankan anggota KPUD dan Panwas melalui pintu belakang.

Protes proses pilkada juga terjadi di Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat. Ratusan pendukung calon bupati yang kalah memblokade jalur lintas Sumatra. Mereka menuntut pilkada ulang karena menduga proses yang berjalan sarat kecurangan.

Dalam aksinya, massa menghentikan semua kendaraan yang melintas di jalan lintas Sumatra, tepatnya di Pulau Punjung. Mereka sengaja membakar ban di tengah jalan. Akibatnya, arus lalu lintas sempat lumpuh. Polisi yang jumlahnya lebih sedikit tak mampu mencegah aksi massa.

Di Bengkulu, massa pendukung tiga calon bupati Rejang Lebong nekat menyegel tujuh kantor kecamatan yang diduga melakukan kecurangan dalam pilkada. Mereka juga mendesak pihak berwajib menindak para pelaku politik uang dalam pilkada, 3 Juli silam. Hasil penghitungan suara, pasangan Uherman-Slamet meraih suara terbanyak, yakni 45,17 persen dari 182 ribu pemilih.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.