Sukses

Timses Ahok: Sejak Kapan Istigasah Harus Izin PWNU?

GUntur menyayangkan ada sejumlah pihak yang menilai istigasah bermuatan politis karena hanya dihadiri Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Istigasah warga Nahdliyin Jakarta yang digelar di Masjid al-Huda Jl Talang, Jakarta Pusat pada Minggu, 5 Februari 2017 mendapat protes dari Pengurus Wilayah NU (PWNU) DKI Jakarta.

Protes tersebut dilayangkan lantaran Istigasah tersebut mengundang Cagub Petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan digelar tanpa ada izin dan pemberitahuan terhadap PWNU DKI Jakarta.

Anggota tim sukses Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Guntur Romli mempertanyakan, sejak kapan Istigasah Nahdliyin perlu izin PWNU Jakarta. Terlebih acara tersebut digelar  tokoh-tokoh NU Jakarta.

"Yang mengadakan adalah tokoh NU Jakarta Pak Djan Faridz yang mantan Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta 2011-2014 dan dihadiri oleh KH Nur Iskandar SQ, yang baru sembuh dari sakit, yang pernah dikabarkan wafat gara-gara menolak Aksi Bela Islam 411 dan 212," kata Guntur dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (5/2/2017).

Dirinya menyayangkan ada sejumlah pihak yang menilai istigasah tersebut bermuatan politis karena hanya dihadiri Ahok, tanpa ada pasangan calon lainnya. Dia pun menganggap, tak hanya Djan Faridz, banyak tokoh NU yang juga mengundang pasangan calon tertentu dengan maksud politis.  

"Kita sayangkan politisasi ini, tapi, politisasi terhadap NU tidak hanya dilakukan oleh Djan Faridz, karena sampai ke struktur PBNU juga melakukan. Rais Aam Syuriah, Ketum PBNU dan Sekjen PBNU hanya menerima pasangan calon Agus-Sylvi pada bulan Oktober tahun lalu, bahkan diberi KartaNU," kata dia.

Guntur menjelaskan, saat ini banyak pihak yang menggunakan NU sebagai kendaraan politik, khususnya petinggi NU yang terjun ke politik praktis.

Untuk itu dirinya berharap agar PBNU menetralisir suasana dengan mengundang semua pasangan calon gubernur DKI untuk menghindari adanya politisasi oleh kader NU yang juga terjun di politik.

"Untuk jangka pendek dalam konteks Pilkada DKI, PBNU mestinya bisa mengundang semua calon dan mendoakan semuanya serta memberikan nasehat pada semuanya. Ini cara yang arif yang bisa meletakkan politik keadilan dan kesetaraan, semua pasangan calon diundang," kata dia.

PWNU DKI Jakarta sebelumnya menyatakan acara Istigasah digelar tanpa sepengetahuan pengurus. Rais Syuriah PWNU DKI Mahfudz Asirun tak tahu-menahu soal acara itu.

"Bahwa acara ini tanpa sepengetahuan dan tidak ada sangkut pautnya dengan pengurus PWNU DKI," kata Mahfudz pada keterangannya.

Mahfudz menegaskan, PWNU DKI tersinggung atas perlakuan pengacara Ahok terhadap KH Ma'ruf Amin di persidangan ke delapan kasus dugaan penistaan agama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
    Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

    Ahok

Video Terkini