Sukses

Midea: Pemain Baru Pasar Elektronik Indonesia

Midea, produsen alat-alat elektronik asal Cina telah berkembang pesat di 150 negara di dunia. Midea juga hendak membangun pabrik di Indonesia jika masuk jajaran lima pemain elektronik besar di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta: Selama dua dekade, produsen elektronik asal Cina, Midea telah berkembang pesat di 150 negara. Pengakuan dunia internasional atas teknologi Midea, membuat pionir industri alat-alat elektronik ini percaya diri menggarap pasar Indonesia.

Midea berdiri pada 1968. Mengawali produksinya dengan modal 5.000 yuan, kini Midea tumbuh sangat signifikan. Hal itu terlihat dari pertumbuhan penjualan yang mencapai Rp 140 triliun pada 2009 dan diproyeksikan akan meningkat hingga Rp 170 trilliun di 2010. Midea pun memperluas pangsa pasarnya dengan masuk ke Indonesia. Peluncurannya diresmikan pada di Jakarta, Rabu (23/6) pekan silam.

Menurut Vice President for Asia Pacific, The International Division-Midea China, Steven Jiang, pihaknya kini telah memimpin pasar elektronik melalui sejumlah produk pendingin ruangan (AC). "Kami telah menjadi pemimpin pasar untuk produk AC dan beberapa produk lainnya. Lebih dari 50 persen market share di Amerika Serikat telah kami raih pada katagori produk tertentu dan kini kami hadir di pasar Indonesia," katanya.

Sejumlah produk yang diproduksi Midea antara lain AC, lemari es, mesin cuci dan peralatan rumah tangga lainnya. Seluruh produk Midea telah melewati proses quality control yang ketat. Sebab, periset dan pengembangan produk Midea didukung oleh dengan fasilitas laboratorium lengkap serta ditangani oleh para professional yang ahli di bidangnya. Midea juga telah memperoleh berbagai penghargaan.

Produk Cina yang kerap dipandang sebelah mata membuat Midea secara matang menyiapkan layanan purna jual yang andal. Sebanyak 30 gerai telah tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan akan menjadi 100 gerai pada akhir 2010. Layanan purna jual Midea siap menangani servis. Jika servis tidak dapat diselesaikan dalam tempo tiga hari kerja, maka akan diganti dengan unit baru. Kantor cabang Midea terletak di berbagai kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Ditargetkan pada 2011 mendatang akan mencapai 18 kantor dari Pulau Sumatra hingga Maluku.

Kantor pusat Midea di Shunde, Goangdong, Cina dengan 17 basis produksi yang tersebar di seluruh Cina dan negara lainnya. Midea juga digadang-gadang sebagai satu-satunya perusahaan peralatan rumah tangga Cina yang terdaftar di World`s Top 500 Most Valuable Brands 2010 oleh Brand Finance. Sebab, keunggulan teknologi Midea telah digunakan sebagai original equipment manufacturer bagi beberapa produk ternama di dalam negeri. Kini Midea tengah mempersiapkan pembukaan pabrik terbarunya di Vietnam serta berencana membangun pabrik di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT Midea Planet Indonesia, Jino Sugianto mengakui industri elektronik adalah industri yang padat modal. Maka, pihak Midea akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mencapai prestasi terbaik. "Elektronik adalah salah satu industri padat modal. Midea Planet Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mencapai pemasaran keekonomiannya, sehingga tiga tahun mendatang menjadi satu dari lima pemain besar yang ada di Indonesia, untuk kemudian bisa membangun pabrik di Tanah Air," katanya.

Sebanyak 12 juta keluarga di dunia sudah menggunakan peralatan rumah tangga Midea. Melalui usaha patungan antara Midea China dan PT Maco Amangraha dengan nama PT Midea Planet Indonesia atau Midea, mereka yakin dapat menerobos jajaran lima pemain elektronik terbesar di Indonesia. Sesuai motonya, Midea Andalan Semua.(BJK/ANS)

PT MIDEA PLANET INDONESIA
Kantor Pusat
Menara Imperium Lantai 10 Suite D
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1
Jakarta 12980
Telepon     : 021-8354103
Faksimile   : 021-8354113
Website     :
www.midea.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.