Sukses

KPAI Minta Penyebaran Video Anak Salah Jawab Jokowi Dihentikan

Menurut KPAI, penyebaran video anak salah jawab pertanyaan Presiden Jokowi itu termasuk perilaku bully pada anak.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh mengimbau, masyarakat menghentikan penyebaran video anak yang salah menjawab pertanyaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"KPAI menyayangkan peredaran materi video anak yang sedang bersama Presiden dan viral secara masif sebagai bahan tertawaan. KPAI minta segera hentikan peredaran karena hal itu masuk kategori bully pada anak," kata Asrorun seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/1/2017).

KPAI sudah berkoordinasi dengan Menkominfo untuk menghentikan peredaran konten ini dengan cara take down.

Ia mengatakan, penyebaran video tersebut bisa berakibat tidak baik bagi tumbuh kembang anak. Sebab, anak merasa dipermalukan dan bisa melahirkan stigma buruk pada anak.

"Itu bukan lelucon. Saatnya kita memiliki sensitivitas terhadap perlindungan anak. Dengan peredaran video tersebut si anak pasti akan tertekan secara psikis. Belum lagi akan jadi bahan olok-olok temannya. Ini harus dicegah," kata dia.

Menurut dia, polisi perlu mengusut dan mengambil langkah hukum terhadap pihak yang pertama kali mengedarkan video itu.

"Saya secara khusus sudah berkomunikasi dengan dengam Dirtideksus Mabes Polri untuk mengambil langkah-langkah. Saya yakin polisi punya kemampuan dan komitmen untuk pemastian perlindungan anak," tandas Asrorun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • KPAI