Sukses

Top 3 Berita Terkini: Murka Ahok Bikin Sidang Ketujuh Senyap

Simak Top 3 Berita Terkini. Salah satunya, Ahok geram saat saksi pelapor menyebutnya kafir.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 Berita Terkini dimulai tentang sidang Ahok. Seketika suasana ruang sidang menjadi hening. Semua terdiam. Adik Ahok, Fify Lety Indra, yang duduk di sampingnya mencoba menenangkan dengan mengelus-elus punggung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Apa yang dilakukan sang adik ada sebabnya. Ahok geram saat saksi pelapor, Asroi menyebutnya kafir.

"Saya bertuhan dan saya percaya Yesus Tuhan. Dan adalah hak saya di negara Pancasila dan sebagai WNI di negara Pancasila saya berhak menjadi apa pun di negeri ini," tegas pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini.

Berita ini menjadi kabar yang paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News. 

Tantangan pengamat politik Boni Hargens kepada Rizieq Shihab juga banyak diburu. Boni menegaskan tantangan tersebut bukan tentang Islam, tapi persoalan garis keras.

Tujuannya supaya tidak timbul kebingungan dalam pemahaman mengenai keagamaan dan berbangsa pada generasi muda.

Selain itu, ada pula tentang Antasari Azhar. Banyaknya hoax atau kabar bohong, tidak membuatnya langsung percaya akan berita grasinya telah dikabulkan Presiden Jokowi.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Terkini:

1. Murka dan Senyum Ahok di Sidang Ketujuh

Pengadilan Negeri Jakarta Utara kembali menggelar sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa (24/1). (Liputan6.com/Pool/Tino Oktaviano)

Murka Ahok terpantik dengan pernyataan dari saksi pelapor, Asroi. Dalam kesaksiannya, PNS Kementerian Agama itu diminta hakim untuk menjelaskan tentang kandungan surat Almaidah ayat 51 tersebut.

"Saya tidak bisa menafsirkan, tapi sepengetahuan kami tidak boleh memilih pemimpin kafir," kata Asroi dalam sidang di Gedung Kementan, Jakarta.

Atas pernyataan itu, hakim kemudian kembali menggali definisi kafir tersebut. Asroi pun menegaskan, bahwa semua orang di luar Muslim dan tidak bersyahadat, masuk dalam sebutan itu.

"Kalau yang mengucapkan (dua kalimat Syahadat) tidak kafir, berarti dia Muslim," jelas Asroi.

"Saya bukan kafir," kata Ahok sambil menggelengkan kepalanya.

Selengkapnya...

2. Boni Hargens Tantang Rizieq Shihab Debat Terbuka, Mengapa?

Boni yang melaporkan Ruhut pada 6 Desember lalu ia lakukan lantaran Ruhut menyebut dirinya sebagai pengamat `Hitam.` Boni menilai pernyataan Ruhut ini bernada rasis (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pengamat politik Boni Hargens mengajak Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab melakukan debat terbuka. Menurut Boni, ia ingin memberikan pelajaran berdemokrasi secara modern bagi kelompok-kelompok garis keras.

"Kedua, yang saya mau bilang ke Pak Rizieq, yang perlu dipertegas adalah apakah mereka ingin memperjuangkan Pancasila dan NKRI yang sama atau mereka membangun NKRI model lain, NKRI Syariah. Kalau misalnya ternyata mereka membangun NKRI Syariah, maka biarkan rakyat Indonesia mengadili mereka," ujar Boni.

Boni juga berpendapat seharusnya bukan ajaran Islam yang disalahkan, tetapi paham kelompok-kelompok garis keras yang cenderung memancing perpecahan, khususnya di kalangan kaum Islam sendiri di Indonesia.

"Persoalan ini bukan persoalan Islam, ini persoalan garis keras. Musuh kita adalah garis keras, bukan Islam," ucap Boni.

Selengkapnya...

3. Antasari Azhar Masih Belum Percaya Jokowi Kabulkan Grasi

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Presiden Joko Widodo telah mengabulkan permohonan grasi yang diajukan Antasari Azhar.

Sebelum mendapat foto surat keputusan presiden ataupun menerima langsung suratnya, Antasari enggan percaya atas kabar tersebut.

Dia mengaku tidak mau jadi korban hoax atau berita bohong yang akhir-akhir ini banyak beredar. "Jangan-jangan beritanya hoax. Saya mau lihat bukti fisiknya dulu," Antasari menegaskan.

Keputusan pemberian grasi kepada Antasari Azhar ditandatangani Presiden Jokowi pada Senin, 23 Januari 2017.

"Keppres soal permohonan grasi Antasari sudah diteken Presiden dan dikirim ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari Senin, 23 Januari 2017 kemarin," kata juru bicara kepresidenan Johan Budi.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini