Sukses

Top 3 Berita Terkini: Angin Segar Ahok dari Lurah Pulau Seribu

Berita terkini tentang Kesaksian Yuli Hardi pada sidang Ahok membawa angin segar bagi Ahok dan tim penasihat hukumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Berita terkini tentang Kesaksian Yuli Hardi pada sidang dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, cukup membawa angin segar. Tidak hanya bagi Ahok, tapi juga tim penasihat hukumnya.

Di depan majelis hakim, Yuli dengan tenang mengatakan bahwa tak ada warga dari Kepulauan Seribu yang menunjukkan sikap tidak suka dan protes saat Ahok menyinggung ayat 51 surat Al Maidah.

Lurah berusia 29 tahun yang baru dilantik pada Juni 2016 itu mengaku, saat itu dirinya lebih memperhatikan program dan kebersihan acara, sebab dia yang bertanggung jawab.

Malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News.

Namun di sela-sela persidangan yang sudah memasuki episode ketujuh itu, keterangan saksi pelapor, Muhammad Asroi Saputra membuat Ahok murka. Ia menyebut Ahok kafir.

Berikut berita-berita terkini terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Saksi Fakta Sebut Tak Ada Warga Pulau Seribu Protes ke Ahok

Tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan pertanyaan dalam sidang lanjutan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (24/1). Ini merupakan sidang ketujuh perkara penistaan agama oleh Ahok. (Liputan6.com/Pool/Faizal Fanani)

Yuli adalah saksi fakta atau saksi yang turut hadir di tempat kejadian dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menurut Yuli, tak ada warga yang menunjukkan sikap tidak suka dan protes saat Ahok menyinggung ayat 51 surat Al Maidah.

"Suasana biasa saja. (Warga) fokus (dengar) program," ujar Yuli sidang Ahok di Kementan, Selasa (24/1/2017).

Yuli mengaku tak tahu ada penistaan agama. Dia tahu setelah kasus itu viral dan dia melihat berita televisi.

Yuli yang juga seorang muslim, mengaku tidak terlalu memperhatikan saat Ahok menyampaikan pernyataan yang dipermasalahkan.

Selengkapnya...

2. Ahok Murka Disebut Kafir di Persidangan

Pengadilan Negeri Jakarta Utara kembali menggelar sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa (24/1). (Liputan6.com/Pool/Tino Oktaviano)

Wajah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memerah saat membacakan keberatan atas keterangan saksi pelapor, Muhammad Asroi Saputra. Dengan nada tinggi Ahok menegaskan keberatan disebut kafir oleh Asroi.

"Saya tegaskan, saudara mengerti kitab suci, baik. Di situ ditegaskan Isa ada di Alquran. Saya percaya Yesus Tuhan dan (saya) bukan kafir. Saya keberatan Anda sebut saya kafir," kata Ahok, dalam persidangan kasus dugaan penistaan agama, di auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

"Saya bertuhan dan saya percaya Yesus Tuhan. Dan adalah hak saya di negara Pancasila dan sebagai WNI di negara Pancasila saya berhak menjadi apa pun di negeri ini," tegas Ahok.

Ahok sebelumnya juga membacakan keberatannya terkait pernyataan saksi yang lain. Keberatannya, antara lain soal klaim saksi yang menyebut mewakili umat muslim dunia.

Selengkapnya...

 3. Antasari: Sebaiknya SBY Bongkar Kasus Saya daripada Cuit-cuitan

Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar saat menghadiri acara HUT Megawati Soekarno Putri ke-70 di TIM, Jakarta, Senin (23/1). HUT Megawati dirayakan dengan menonton pementasan teater kebangsaan Tripikala.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar meminta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantunya mengungkap kasus yang dulu pernah menjeratnya. 

"Saya justru minta bantu SBY. Kalau beliau ingin cuit-cuitan, bantu ungkap kasus saya. SBY bongkar kasus saya. Siapa pelaku sesungguhnya," kata Antasari usai menghadiri HUT ke-70 Megawati Soekarnoputri di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2017.

Menurut Antasari, dengan cuitan SBY di Twitter yang menyebut bahwa saat ini negara kacau karena penyebar kabar bohong atau hoax merajalela justru membuat masyarakat khawatir.

"Mengganggu dan bikin waswas masyarakat kalau negara kita kacau segala macam," ucap Antasari.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini