Sukses

Polisi Ringkus Geng Motor Belia di Bekasi

Komplotan ini kerap menggunakan senjata tajam dalam merampas motor korban.

Liputan6.com, Bekasi - Enam pelaku geng motor berusia belia diringkus Satuan Reskrim Polrestro Bekasi Kota. Satu di antara mereka dihadiahi timah panas lantaran melawan saat hendak ditangkap.

"Totalnya ada enam orang tersangka yakni Ambon (16), Robi (21), Egi (21), Denis (20), Pache (19), Kono (24). Namun, satu di antaranya berinisial Ikbal masih berstatus buron," kata Kasat Reskrim Polrestro Bekasi Kota AKBP Dedy Supriadi di kantornya, Bekasi, Senin (23/1/2017).

Dedy menambahkan, komplotan ini kerap menggunakan senjata tajam dalam merampas motor korban. Mereka yang mengatasnamakan komplotannya sebagai geng Gerombolan Anak Nekat (Ganek) ini beroperasi di Jakarta dan Bekasi.

"Kelompok mereka diketuai oleh Ambon. Ia diketahui paling muda usianya," ucap Dedy.

Adapun modusnya, kata Dedy, kawanan ini kerap mengincar korban pengendara sepeda motor pada malam hari. Korbannya kerap kali adalah orang yang tengah berpacaran di jalanan.

"Bahkan geng motor ini nekat melukai korbannya dengan senjata tajam jenis celurit untuk merampas sepeda motor korban dengan cara memepet dan menebaskan celurit ke tubuh korban," kata Dedy.

Enam penjahat ini diamankan setelah terlibat pembunuhan yang menimpa korban bernama Abdul Wahab (38) pada Sabtu 21 Januari 2017 di sebuah rumah Jalan Caman Utara 8 RT5/16, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat.

Pada saat itu, kata Dedy, tersangka DA alias Ambon berniat menagih utang kepada Hendi di rumahnya. Tapi dia tidak bertemu dan hanya berjumpa kerabatnya bernama Febi.

Ambon kemudian mengambil ponsel dan motor dari dalam rumah Hendi. Namun saat akan keluar dari rumah korban, ada beberapa warga yang bermaksud menanyakan maksud dari kedatangan pelaku.

"DA yang panik dengan situasi itu langsung mengacungkan celurit dan mengancam warga yang mengepung di luar rumah," kata Dedy.

Warga lalu bereaksi, hingga terjadi kontak fisik antara korban Abdul Wahab dengan tersangka Ambon. Dalam perkelahian itu, Ambon terjatuh dan celuritnya terlepas dari genggaman tangan tersangka. Celurit yang jatuh itu kemudian diambil rekan tersangka AS dan langsung melukai kepala kiri Wahab.

Saat itu pula warga berbondong-bondong menangkap kedua pelaku dan menyerahkannya kepada kepolisian setempat. "Korban Wahab sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong," katanya.

Dari hasil pemeriksaan polisi terhadap kedua tersangka, diperoleh keterangan bahwa mereka merupakan geng motor yang kerap melakukan perampasan sepeda motor.

"Lalu kami melakukan pengejaran terhadap geng motor Ganek dan meringkus empat rekan mereka di sejumlah lokasi terpisah. Dari pengakuan tersangka, mereka telah melakukan aksinya selama setahun terakhir," ujar Dedy. 

Menyasar Warga Pacaran

Salah satu anggota gank Ganek (Gerombolan Anak Nekat), Robi (21) mengatakan jika uang hasil penjualan motor rampasan tersebut digunakan untuk berfoya-foya

"Uangnya dibagi rata, kadang dapat Rp 250 ribu. Kalau saya pakai uangnya buat seneng-seneng aja, main warnet, game online, sama minum minum," ujar Robi.

Robi mengatakan jika untuk melakukan aksinya, pelaku mencari korban yang tengah melintas di malam hari.

"Kebanyak yang kita incer, pasangan gitu, Bang. Mereka lagi pacaran gitu di tempat sepi, kita begal aja langsung," ujar Roby.

Mereka pun kerap beroperasi di beberapa wilayah di antaranya kawasan Cipinang dan Cakung, Jakarta Timur. Untuk wilayah Kota Bekasi, komplotannya terakhir kali beraksi di Jalan Layang Kranji Jalan Jendral Sudirman, Bekasi Barat.

Untuk mempertanggungjawabkan ulahnya, mereka dijerat dengan dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun atau seumur hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.