Sukses

Reaksi Komisi I DPR Terkait Pengurus MUI Temui Presiden Israel

Hasanuddin menilai, harus ada klarifikasi yang bersangkutan dan meminta pertanggungjawaban kepada MUI karena tidak mungkin pribadi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Istibsyaroh dan beberapa anggotanya, disebut-sebut berkunjung ke Israel dan bertemu Presiden Reuven Rivlin di Tel Aviv. Kunjungan tersebut menuai reaksi negatif dari masyarakat, termasuk anggota DPR.

Wakil Ketua Komisi I DPR Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) TB Hasanuddin mengingatkan kebijakan Indonesia adalah mendukung penuh upaya perjuangan kemerdekaan Palestina terhadap penjajahan Israel. Karena itu, ia menegaskan, setiap warga negara Indonesia harus mengikutinya tanpa terkecuali.

"Sikap Indonesia tegas bahwa tetap ingin memperjuangkan Palestina menjadi negara merdeka penuh. Semua kebijakan itu harus diikuti jangan sampai terganggu," kata Hasanuddin, di Jakarta, Jumat 20 Januari 2017.

Hal itu dikatakan dia terkait berita yang beredar Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI), Istibsyaroh, bertemu Presiden Israel, Reuven Rivlin, Rabu 18 Januari.

Hasanuddin mengatakan, dukungan pemerintah Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina semakin ditegaskan dengan kehadiran perwakilan Indonesia dalam acara Konferensi Pembebasan Palestina di Paris, Prancis pada pekan lalu.

Politikus PDI Perjuangan itu juga mempertanyakan kehadiran Istibsyaroh bertemu presiden Israel itu membawa nama institusi MUI atau atas nama pribadi yang bersangkutan.

"Kalau mengundang lembaga kepada yang bersangkutan atas nama pribadi, tidak mungkin karena yang ditemuinya adalah presiden Israel," ujar dia.

Hasanuddin menilai, harus ada klarifikasi yang bersangkutan dan meminta pertanggungjawaban kepada MUI karena tidak mungkin pribadi atau seorang turis bisa bertemu presiden.

Menurut dia, masyarakat harus tahu dahulu kebijakan politik Indonesia terhadap Palestina bahwa sejak Indonesia merdeka, kebijakan Indonesia sama yaitu tidak seorang pun pejabat negara Indonesia yang diizin pemerintah berkunjung ke Israel.

Sebelumnya, sebagaimana dilansir dari Kementerian Luar Negeri Israel, pertemuan Istibsyaroh dengan Rivlin berlangsung Rabu 18 Januari 2017. Pengurus MUI itu mengunjungi Israel atas inisiatif Australia/Israel and Jewish Affairs Council.

Melalui juru bicara presiden, Rivlin menerima hangat kunjungan tersebut dan menyatakan Israel tidak memiliki niat perang dengan Islam. Namun Rivlin menyayangkan ada sejumlah kelompok dan negara lain yang dengan keras dan jelas menolak ide negara Israel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini