Liputan6.com, Tegal: Petugas gabungan dari Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan aparat Kepolisian Resor Tegal, Jawa Tengah, Jumat (25/6) pagi, menggelar razia pengemis, gelandangan, serta orang-orang terlantar. Razia berlangsung di sejumlah titik-titik keramaian, seperti di kawasan pasar pagi, stasiun, dan terminal.
Seorang ibu bersama cucunya yang terjaring razia karena mengemis berteriak-teriak minta tolong saat akan dinaikkan ke truk. Begitu pula dengan seorang wanita hilang ingatan. Ia meronta-ronta dan menangis saat dibawa petugas.
Hal serupa juga dilakukan seorang laki-laki gelandagangan di kawasan terminal. Ia berusaha kabur dan menolak ketika diminta naik ke truk. Bahkan, seorang perempuan gelandangan tiba-tiba kejang-kejang lantaran ketakutan ketika akan diangkut petugas.
Insiden ini menjadi tontonan warga. Sementara petugas sempat kesal karena menduga wanita itu hanya pura-pura sakit agar tak terjaring razia. Petugas akhirnya menggotong korban ke tempat semula dan meninggalkannya dalam keadaan masih kejang-kejang.
Sumito, Kepala Kantor Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tegal, mengatakan, meski rutin digelar razia, jumlah gelandangan, pengemis, serta orang-orang terlantar cenderung bertambah. Pihaknya mensinyalir para pengemis, gelandangan, dan orang-orang terlantar ini buangan dari daerah tetangga.
Sementara itu, sebanyak 27 pengemis, gelandangan, dan orang-orang terlantar yang terjaring razia dibawa ke kantor Dinas Sosial untuk didata. Mereka selanjutnya dikirim ke panti sosial di Semarang untuk dibina.(BOG)
Seorang ibu bersama cucunya yang terjaring razia karena mengemis berteriak-teriak minta tolong saat akan dinaikkan ke truk. Begitu pula dengan seorang wanita hilang ingatan. Ia meronta-ronta dan menangis saat dibawa petugas.
Hal serupa juga dilakukan seorang laki-laki gelandagangan di kawasan terminal. Ia berusaha kabur dan menolak ketika diminta naik ke truk. Bahkan, seorang perempuan gelandangan tiba-tiba kejang-kejang lantaran ketakutan ketika akan diangkut petugas.
Insiden ini menjadi tontonan warga. Sementara petugas sempat kesal karena menduga wanita itu hanya pura-pura sakit agar tak terjaring razia. Petugas akhirnya menggotong korban ke tempat semula dan meninggalkannya dalam keadaan masih kejang-kejang.
Sumito, Kepala Kantor Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tegal, mengatakan, meski rutin digelar razia, jumlah gelandangan, pengemis, serta orang-orang terlantar cenderung bertambah. Pihaknya mensinyalir para pengemis, gelandangan, dan orang-orang terlantar ini buangan dari daerah tetangga.
Sementara itu, sebanyak 27 pengemis, gelandangan, dan orang-orang terlantar yang terjaring razia dibawa ke kantor Dinas Sosial untuk didata. Mereka selanjutnya dikirim ke panti sosial di Semarang untuk dibina.(BOG)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.