Sukses

Sikapi Revisi UU Pemilu, Golkar dan Nasdem Bentuk Tim Khusus

Wakil Ketua Fraksi Nasdem Johnny G Plate mengatakan, tim tersebut akan mendalami beberapa hal.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar dan Partai Nasdem berkolaborasi membentuk tim khusus untuk menghadapi revisi Undang-Undang (RUU) Pemilu. Pembentukan tim ini terkait dengan penentuan besaran ambang batas perolehan suara minimal dalam pemilu legislatif (parliamentary threshold) dan pemilu presiden (presidential threshold).

Kolaborasi dibentuk karena kedua partai, yang saat ini berada dalam koalisi pemerintah, tidak ingin berseberangan. Tim ini nantinya bertugas merumuskan satu suara dari dua partai.

"Dalam berbagai diskusi baik itu RUU Pemilu, parliamentary threshold dan presidential threshold, ini sudah dibentuk tim kesepakatan antara Golkar dan Nasdem untuk lebih menyepakati hal-hal itu dari awal, sehingga tidak terjadi dua perbedaan pandang," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kantornya, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa 17 Januari 2017.

Memaparkan lebih jauh pernyataan Paloh, Wakil Ketua Fraksi Nasdem Johnny G Plate mengatakan, tim tersebut akan mendalami beberapa hal.

"Besarnya presidential treshold, parliamentary treshold, dan terakhir sistem terbuka atau tertutup," jelas Johnny.

Disinggung jumlah persentase yang diinginkan Nasdem dan Golkar untuk presidential threshold, Johnny mengatakan, sementara ini belum ada perbedaan yakni 20 persen.

"Terkait presidential threshold, Golkar dan Nasdem belum ada perbedaan, masih sama mengusulkan 20 persen," ujar Johnny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini