Sukses

Golkar Dukung Presidential Treshold 25 Persen di Pilpres 2019

Untuk parliementary treshold atau ambang batas parlemen, Golkar mendukung di antara 5 sampai 10 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menegaskan, partainya mendukung presidential treshold atau ambang batas pengusulan calon presiden berada di antara 20 hingga 25 persen dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang.

Dia menjelaskan hal ini agar capres yang diusung nanti bisa disosialisasikan kepada masyarakat dan mendapat dukungan kuat dari parlemen.

"Presidential treshold itu sangat penting bagi kepemimpinan nasional. Sebab, prinsip demokrasi itu antara lain adalah adanya jaminan politik dengan dukungan yang kuat dari parlemen," ungkap Idrus di Kantor DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin 16 Januari 2017.

Sedangkan untuk parliementary treshold atau ambang batas parlemen, menurut Idrus, Golkar mendukung di antara 5 sampai 10 persen.

"Untuk sistem pemilu, Golkar mendukung sistem pemilu tertutup. Dengan sistem tertutup, juga ada jaminan politik dari partai dan rakyat. Itu usulan Golkar dan kami akan terus melakukan konsultasi dengan partai-partai yang lain," ucap dia.

Ketika ditanya, apakah Golkar masih akan mendukung Joko Widodo atau Jokowi dalam pilpres 2019 mendatang, dengan tegas Idrus mengatakan bahwa partainya tetap bersama Jokowi.

"Golkar akan terus berusaha meyakinkan kepada masyarakat agar tetap memilih Pak Jokowi sebagai Presiden RI 2019," tegas Idrus.

Senada dengan Idrus, Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Golkar Yorrys Raweyai juga menegaskan dukungan partainya kepada Jokowi dalam pilpres 2019 mendatang.

"Kita komitmen mendukung Jokowi di 2019. Itu komitmen kita dari awal, kita sudah mencanangkan bahwa Golkar dukung Jokowi," jelas Yorrys.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini