Sukses

Top 3: Kala Ira Koesno Kehilangan Hasratnya di Debat Cagub DKI

Meski debat cagub DKI berlangsung lancar, Ira merasa sedikit kecewa kala sesi favoritnya dirasa kurang.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan tidak ada pasangan calon lain yang mengoreksi kinerja dirinya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Menurutnya hal ini membuat pasangan calon lainnya membangun opini yang salah tentang dirinya. Dia dianggap sebagai gubernur yang selalu membela masyarakat ekonomi menengah ke atas.

Kabar lainnya yang tak kalah menyita perhatian di Liputan6.com, terutama di kanal News, Sabtu (14/1/2017), adalah pengakuan Ira Koesno saat didapuk menjadi pemandu debat Cagub DKI 2017.

Ira merasa sedikit kecewa kala sesi favoritnya dirasa kurang. Menurut dia, sesi tersebut seharusnya lebih bisa memuaskan hasratnya sebagai moderator debat bergengsi.

Ada pula berita pemeriksaan Rizieq Shihab di Mapolda Jawa Barat yang berujung bentrokan dua ormas.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Ahok: Kami Ini Pro Orang Miskin

Cagub DKI Jakarta nomor 2, Basuki T Purnama memaparkan visi misi pada debat perdana Cagub DKI Jakarta di Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). Ahok menjawab pertanyaan moderator tentang solusi masalah ketimpangan dan kemiskinan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Debat Pilkada DKI Jakarta putaran pertama membuat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, heran sebagai petahana. Sebab, dalam debat, ia dianggap sebagai gubernur yang selalu membela masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas.

"Kami ini pro orang miskin, tapi kami juga untuk atas nama keadilan, kita juga bukan merampok orang kaya. Makanya kami juga bantu dengan baik," kata Ahok.

Sebagai contoh, Ahok menghadirkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi para pelajar miskin.

Ahok mengaku senang dalam Pilgub DKI Jakarta selalu diawali dengan perdebatan antarpasangan calon. Namun, Ahok menyayangkan tidak ada pasangan calon lain yang mengoreksi kinerja dirinya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Selengkapnya...

2. Pengakuan Ira Koesno Saat Pandu Debat Cagub DKI

Ira Koesno di Debat Perdana Cagub DKI Jakarta.

Didapuk menjadi moderator debat perdana cagub-cawagub DKI 2017, Ira Koesno, menjadi sorotan banyak mata. Ira, sosok yang tak asing lagi di dunia media, pun sempat merasa tegang.

"Tegang? Mungkin yang lebih tegang paslon ya, kalau saya selalu berpikir bintangnya mereka. Saya ini katalisator, mereka harus kuat, harus bersinar," kata Ira lembut usai debat Pilkada DKI, Jumat 13 Januari 2017 malam.

"Pada ujungnya yang disampaikan (kandidat) adalah yang diambil oleh publik. Akhirnya, publik memilih salah satunya, ya yang disampaikan oleh paslon," Ira melanjutkan.

Meski debat cagub DKI berlangsung lancar, Ira merasa sedikit kecewa kala sesi favoritnya dirasa kurang. Menurut dia, sesi tersebut seharusnya lebih bisa memuaskan hasratnya sebagai moderator debat bergengsi yang disiarkan langsung di 10 TV nasional.

Selengkapnya...

3. Buntut Panjang Pemeriksaan Rizieq Shihab

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menjalani pemeriksaan‎ kasus dugaan pelecehan simbol negara, Pancasila di Markas Polda Jawa Barat Kamis, 12 Januari 2017. Dalam pemanggilan oleh Ditreskrimum Polda Jawa Barat ini, Rizieq diikuti ribuan massa FPI.

Pemeriksaan Rizieq di Mapolda Jawa Barat ini terkait laporan Sukmawati Soekarnoputri. Dia mempersoalkan tesis Rizieq yang berjudul "Pengaruh Pancasila terhadap Syari'at Islam di Indonesia".

Namun, kehadiran masyarakat Adat Sunda bukan karena alasan tersebut. Mereka menuntut Rizieq juga diproses terkait penghinaan terhadap budaya Sunda. Kejadian ini terjadi ketika Rizieq memelesetkan kata "Sampurasun" menjadi "Campur Racun".

Bentrok Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bandung, Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2017, meluas ke Bogor. Massa FPI merusak dan membakar kantor Sekretariat GMBI di Kampung Tegalwaru, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.