3 Pekan Operasi, Polda Sita 2 Kg Sabu dan Bekuk 12 Pengedar

20170111-Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Narkoba-Jakarta — Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan memperlihatkan barang bukti saat merilis pengungkapan sejumlah kasus peredaran narkoba, 15 Desember 2016 hingga 9 Januari 2017, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (11/1). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap sindikat peredaran narkoba di wilayah Jakarta Barat, Tangerang, dan Depok. Dari ketiga wilayah tersebut, diamankan barang bukti berupa sabu seberat 2,3 kilogram dan 26.560 butir ekstasi.

"Penangkapan ini merupakan hasil operasi kami dalam waktu tiga minggu," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan di kantornya, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Polisi Temukan Pelat Dinas TNI Palsu yang Dibuang Pengemudi Fortuner di Bandung
Potret Pengemudi Fortuner Arogan Tersangka Pelat Dinas TNI Palsu Pakai Baju Tahanan
Sekjen PDIP Minta Polisi Hentikan Kasus Connie Bakrie, Bentuk Ekspresi Demokrasi

Sedangkan untuk tersangka, kepolisian mengamankan 12 orang yang rata-rata berperan sebagai pengedar. Untuk tersangka yang di TKP Hotel Golden Crown, Tamansari, Jakarta Barat, terpaksa ditembak karena berusaha melawan petugas.

"Untuk tersangka Riki alias Bogel yang diamankan di Hotel Golden Crown meninggal dunia. Petugas terpaksa melakukan tindakan tegas karena waktu akan menunjukkan persembunyian ekstasi di Apartemen Mediternia, dia berusaha melawan," kata Iriawan.

Modus operandi yang dilakukan pelaku beragam. Beberapa pelaku sengaja mengemas narkoba ke dalam bungkus permen, koper, mesin pembuat kopi, hingga tromol sepeda motor. Hal itu dilakukan untuk mengelabui petugas.

"Ini rencana akan diedarkan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Salah satu targetnya yakni tempat hiburan malam," ucap Iriawan.

Dari hasil pengungkapan itu, Polda Metro Jaya mengklaim menyelamatkan 38 ribu jiwa dari pengaruh narkoba. Sementara barang bukti yang disita jika dikonversi ke rupiah memiliki nilai mencapai Rp 15.140.840.000.

Sebanyak 12 tersangka dari berbagai jaringan ini pun dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 113 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam pidana hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara paling sedikit lima tahun dan paling lama 20 tahun.