Sukses

Sudah Lima Kasus, Manusia Setubuhi Hewan

Di Bali, kasus manusia menyetubuhi hewan sudah lima kali terjadi. Menurut ahli kesehatan jiwa, fenomena itu disebabkan adanya perasaan depresi karena tidak diterima lingkungan.

Liputan6.com, Denpasar: Kasus manusia "menyetubuhi" sapi di Kabupaten Jembrana, Bali, beberapa hari lalu ternyata sudah pernah terjadi sebelumnya. Menurut ahli kesehatan jiwa Profesor Luh Ketut Suryani, setidaknya lima peristiwa serupa pernah terjadi, antara lain di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan.

"Terjadinya hubungan seksual antara manusia dan hewan itu disebabkan adanya faktor pemicu sebelumnya, yakni perasaan depresi pelaku," kata Profesor Suryani yang ditemui SCTV, Sabtu (12/6). "Gangguan kejiwaan lainnya yang ikut menjadi pemicu adalah adanya perasaan tidak dihargai, tidak punya teman, dan tidak ada lawan jenis yang mau diajak berhubungan seks."

Untuk itu, kata Suryani, orang atau pelaku persetubuhan dengan hewan tersebut perlu diberi terapi untuk pemulihan. "Jika tidak, pelaku bisa menderita trauma berkepanjangan, merasa tidak berguna, dan akhirnya memilih jalan bunuh diri," jelasnya.

Untuk menghindari hal tersebut terulang lagi, kata Suryani, orangtua juga diminta untuk mengawasi anaknya, terutama yang sudah menginjak remaja. Dengan adanya komunikasi, edukasi, dan pengawasan yang baik dari orangtua, katanya, para remaja diharapkan akan bisa lebih bertanggung jawab dalam berbuat dan tidak melakukan hal-hal negatif.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang remaja pria di Jembrana kepergok tengah "menyetubuhi" sapi betina. Karena dianggap memalukan, sapi dilarung ke laut dan sang pemuda dimandikan dengan upacara adat [baca: Heboh! Remaja Setubuhi Sapi].(TES/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini