Sukses

Dirut Garuda Mengundurkan Diri

Garuda Indonesia diyakini dapat bersaing di masa mendatang. Itulah sebabnya, Direktur Utama Garuda Abdulgani berniat mengundurkan diri.

Liputan6.com, Jakarta: Direktur Utama Garuda Indonesia Abdulgani berniat mengundurkan diri. Alasannya, ia merasa telah selesai merestrukturisasi utang, sehingga kondisi keuangan Garuda jauh lebih baik dibanding saat ia dipercaya menjabat Dirut, November 1998.

Permintaan pengunduran diri disampaikan Abdulgani saat menghadiri Rapat Kerja dengan anggota Komisi IV DPR, Senin (28/01) sore. Sebelumnya, ia juga telah mengajukan permohonan pengunduran diri secara formal kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Rabu pekan silam.

Ketika dihubungi reporter SCTV Bayu Sutiyono, Abdulgani mengungkapkan, saat memulai tugas sebagai Dirut Garuda, ia memiliki dua komitmen. Pertama merestrukturisasi perusahaan. Kedua, merestrukturisasi utang senilai US$ 1,4 miliar. Selain itu, Abdulgani mengaku juga ingin melihat proses regenerasi di Garuda. Ini membuat Abdulgani rela mundur meski ia masa jabatannya baru berakhir dua tahun lagi.

Tersiar kabar, pengunduran diri Abdulgani karena ada tekanan dari kelompok tertentu. Namun, Abdulgani membantah hal itu. Menurut dia, pengunduran dirinya tak terkait dengan rencana penggeseran sejumlah direksi BUMN maupun kecelakaan Garuda di Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah.

Peraih gelar master dari Universitas Colorado, Amerika Serikat, 1998, ini mengaku telah menyiapkan laporan pertanggungjawaban selama ia menjabat sebagai Dirut. Namun, pengunduran dirinya ini belum efektif, mengingat ia masih harus menunggu jawaban dari Menneg BUMN Laksamana Sukardi dan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa.

Kendati begitu, Abdulgani merasa permohonan pengunduran diri bakal disetujui Laksmana. Hal itu bisa dilihat Abdulgani dari bahasa tubuh Laksmana. Apalagi, ia telah mengabari Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, dan Menkeu Boediono mengenai masalah ini. Abdulgani berharap, Laksamana dapat menetapkan direksi baru, minimal pada akhir Februari atau awal Maret 2002.(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini