Sukses

BPK: Masih Banyak Kebocoran Anggaran

Wakil Ketua BPK Taufiequrrahman Ruki mengatakan masih banyak kebocoran anggaran terjadi dalam keuangan negara, terutama dari penerimaan negara bukan pajak.

Liputan6.com, Jakarta: Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Taufiequrrahman Ruki mengatakan masih banyak kebocoran anggaran terjadi dalam keuangan negara. Menurut Ruki, penyebab kebocoran dari sisi penerimaan terutama dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP). "Banyak PNBP yang belum disetor bahkan tidak disetor. PNBP pada negara terlambat disetor dan dengan berani digunakan karena aturan itu belum ada," katanya di Jakarta, Senin (8/6).

Selain PNBP, juga berasal dari buruknya pencatatan yang dilakukan dalam utang-piutang. Hal ini menyebabkan terjadinya banyak piutang yang tak tertagih disatu sisi juga adanya utang yang buruk pencatatanya. Buruknya pencatatan, bukan hanya pada utang piutang, tapi juga dokumentasi terhadap aset yang dimiliki negara, akibatnya banyak dokumen aset negara yang tidak ditemukan.

Kebocoran juga terjadi dari kasus-kasus perpajakan, seperti kasus Gayus yang ramai dibicarakan. Menurut dia, kasus perpajakan ini membuat penilaian terhadap kinerja Direktorat Pajak memburuk dari sebelumnya. Sementara itu, ia menambahkan, pihaknya cukup mengapresiasi dijajaran kementerian perekonomian, karena semuanya mendapatakan penilaian wajar tanpa pengecualian.

Ia juga menilai laporan keuangan pemerintah semakin membaik. Pada 2008, hanya 35 kementerian lembaga yang memperoleh penilaian wajar tanpa pengecualian dari 79 lembaga. Pada 2009 meningkat menjadi 45 lembaga yang memperoleh penilaian yang sama.(ADO/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.