Sukses

Demo Korban Gempa di Ciamis Ricuh

Unjuk rasa ratusan warga korban gempa di Balai Desa Sukasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berlangsung ricuh.

Liputan6.com, Ciamis: Unjuk rasa ratusan warga korban gempa di Balai Desa Sukasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berlangsung ricuh. Ketegangan ini terus berlangsung karena kepala desa tidak menemui pengunjuk rasa lantaran berada di luar kota. Namun tiba-tiba kepala desa Nasrulloh datang dan menemui warganya. Karena merasa dibohongi massa semakin marah, sehingga polisi pun turun tangan untuk mengamankan amukan warga. Kericuhan tak terhindarkan, warga hendak menghakimi sang kepala desa, namun gagal karena dihalangi petugas kepolisian.

Meskipun sudah diamankan polisi, namun sebagian warga terus mendesak ingin masuk kantor desa untuk mengejar sang kepala desa. Akhirnya hanya beberapa warga yang diperkenankan masuk sebagai perwakilan, dan dialog pun berjalan dengan pengawalan petugas. Sebelumnya ratusan warga yang merupakan korban gempa Tasikmalaya tahun lalu, sejak pagi juga berunjuk rasa di depan Balai Desa Sukasari. Kedatangan mereka untuk menuntut keadilan tentang pembagian dana bantuan korban gempa, yang dianggap tidak merata.

Menurut para warga, pihak desa telah melakukan manipulasi data dan tidak adil dalam pendataan rumah rusak akibat gempa. Masih banyak rumah yang rusak sedang dan berat yang belum terdata, sementara rumah lainnya yang hanya rusak ringan mendapatkan dana bantuan gempa. Selain itu, ada pemotongan dana bantuan gempa oleh pihak desa. Kondisi tersebut telah membuat kecemburuan sosial diantara warga, hingga akhirnya warga berunjukrasa ke kantor desa setempat untuk mempertanyakan ketidakadilan tersebut, serta menuntut pendataan ulang.

Mereka juga mendesak kepala desa segera mundur sebagai pertanggungjawaban atas perbuatanya, dan meminta Pemda Ciamis untuk memeriksa kepala desa. Hingga kini korban gempa berjumlah 188 rumah, 133 dianataranya baru menerima bantuan beberapa waktu yang lalu.(IDS/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini