Sukses

Tari Tayub Memikat Warga Sragen

Lomba Tari Tayub digelar di GOR Diponegoro Sragen, Jateng, untuk melestarikan keberadaan seni tari rakyat ini. Tarian kali ini dibawakan dengan kemasan lebih menarik dan jauh dari erotisme.

Liputan6.com, Sragen: Seiring perkembangan zaman, keberadaan seni Tari Tayub belakangan ini terus terpinggirkan. Apalagi seni ini identik dengan erotisme dan melanggar norma-norma susila. Sebuah lomba Tari Tayub pun digelar di Gedung Olahraga Diponegoro Sragen, Jawa Tengah, Ahad (23/5), untuk melestarikan keberadaan seni tari rakyat ini.

Lomba diikuti 20 kelompok penari Tayub. Aksi mereka menarik perhatian warga. Maklum belakangan ini pertunjukan Tari Tayub jarang ditemui. Masyarakat pun berduyun-duyun datang memadati lokasi penyelenggaraan lomba. Tari Tayub kali ini ditampilkan dengan kemasan yang lebih menarik dan jauh dari erotisme.

Tarian ini tumbuh di lingkungan kerajaan sejak zaman Kerajaan Singosari pada sekitar abad ke-12. Tari Tayub biasanya memang dibawakan berpasangan antara pria dan wanita. Tarian ini biasanya digelar di pesta-pesta hajatan rakyat, seperti sunatan dan juga pernikahan [baca: Metamorfosa Tayub dan Kesahajaan Reog Jalanan].(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini