Sukses

Budi Soehardi, "CNN Heroes"

Prihatin atas kondisi anak-anak korban konflik, seorang pilot maskapai penerbangan asing membangun panti bagi puluhan anak. Semua anak asuhnya diberikan fasilitas pendidikan hingga perguruan tinggi.

Liputan6.com, Kupang: Seorang pilot maskapai penerbangan asing rela mengubah jalan hidupnya. Hal itu dilakukan lantaran Budi Soehardi merasa prihatin dengan kondisi anak-anak korban konflik Timor Timur.

Jika tidak terbang, pilot Singapore Airlines asal Yogyakarta ini selalu menghabiskan waktunya di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Di daerah ini, Budi mendirikan Panti Roslin untuk anak-anak yatim dan tidak mampu. "Saya lihat kondisi anak-anak pengungsi Timtim sangat memprihatinkan," kata Budi belum lama berselang.

Di Panti Roslin, Budi jadi bapak 54 anak. Semua anak dilatih untuk mandiri, seperti makan pagi hingga kemudian diantar ke sekolah. Untuk kepentingan pendidikannya, setiap anak dibekali asuransi sampai perguruan tinggi. Kemandirian yang ditanamkan sejak kecil melekat dihati Gerson. Salah satu anak asuh Budi ini, sebentar lagi jadi dokter.

Untuk keperluan panti dalam sebulan Budi sedikitnya harus mengeluarkan uang Rp 60 juta. Guna menopang biaya tersebut, Budi mendirikan hotel dan membuat tur pendidikan. Belasan peserta dari Singapura pernah mengikuti kegiatan tersebut. Mereka menghabiskan waktu lima hari menjadi relawan di Panti Roslin. Selain itu, mereka juga memberikan bantuan makanan bagi warga di pelosok desa.

Budi bersama istrinya Peggy juga menjadi orangtua asuh bagi 400 anak di luar panti. Mereka juga kerap membina masyarakat di 28 desa di Pulau Timor. Salah satu keberhasilan mereka adalah mampu mengolah 11 hektare lahan tandus menjadi sawah.

Jerih payah Budi dan Peggy telah mendapat perhatian dunia. Pada Desember 2009 di Los Angeles, Amerika Serikat, Budi dinobatkan jadi salah satu CNN Heroes. Meski sudah mendapat pengakuan dunia, sebagai ibu, Peggy tetap tak berubah. Ia selalu terjun langsung mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Budi masih bermimpi ingin membangun 10 gedung lagi untuk menambah fasilitas panti. Ia juga ingin mendirikan sekolah dan klinik yang diharapkan bisa dimanfaatkan warga sekitar. Sayang usaha Budi belum didukung pemerintah.(IAN)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini