Sukses

Top 3: Pilih Rumah Dodi Jadi Sasaran, Ini Alasan Perampok Pulomas

Selain Erwin Situmrang, polisi juga berhasil menangkap perampok sadis Pulomas lainnya bernama Alfins Bernius Sinaga.

Liputan6.com, Jakarta - Kerja keras polisi untuk menemukan para pelaku perampokan sadis di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur akhirnya berbuah manis. Penyidik Jatanras Polda Metro Jaya meringkus Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang di sebuah kontrakan di daerah Rawa Lumbu, Bekasi, pada Rabu, 26 Desember 2016.

Penangkapan tersebut bukan tanpa perlawanan. Sempat terjadi baku tembak antara Ramlan yang juga merupakan pimpinan dari komplotan perampok sadis dengan polisi. Namun keduanya berhasil dilumpuhkan dengan tubuh penuh luka tembak. Hingga akhirnya Ramlan Butarbutar menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Selain Erwin Situmrang, polisi juga berhasil menangkap seorang tersangka lainnya bernama Alfins Bernius Sinaga. Dari keduanya polisi menggali alasan pelaku menjadikan rumah Dodi Triono (59) sebagai sasaran perampokan.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Jumat (30/12/2016).

Kabar lainnya yang tak kalah disorot perihal firasat mantan istri Dodi Triono, sang arsitek kaya yang menjadi korban kekejian para perampok sadis Pulomas.

Saphira sempat meminta agar mantan suami dan anak-anaknya pindah dari rumahnya di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A itu.

Usaha polisi untuk menguak alasan para perampok sadis Pulomas menyekap 11 korbannya di kamar mandi sempit juga mendulang banyak perhatian.

Dari 11 korban yang disekap, enam korban tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Pengakuan Perampok Pulomas Pilih Rumah Dodi Triono

Petugas kepolisian berjaga di lokasi perampokan sadis yang terjadi di Jalan Pulomas Utara, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Polisi masih menyelidiki barang-barang yang hilang dalam rumah mewah tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, anak buahnya telah menginterogasi dua pelaku yang telah ditangkap hidup-hidup, yakni Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga.

"Tadi kami memeriksa Erwin langsung dan Sinaga kenapa mobil tersebut berhenti di rumah Pak Dodi. Padahal ada rumah lain," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).

Kesimpulan sementara, kasus tersebut merupakan perampokan disertai dengan pembunuhan dan penyekapan.

"Kalau dilihat Pasalnya 338 jo 365 jo 333 KUHP. Namun tetap didalami karena menurut pengakuan tersangka Erwin ini random milih rumah korban," Iriawan memungkas.

Selengkapnya...

2. Mantan Istri Sempat Minta Dodi dan Anaknya Pindah dari Pulomas

Petugas polisi menggembok pagar rumah milik seorang arsitek bernama Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Kayuputih, Jakarta Timur, Rabu (28/12). Rumah itu merupakan TKP pembunuhan sadis yang menewaskan enam orang penghuni rumah (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, pihaknya telah memeriksa mantan istri Dodi bernama Almyanda Saphira. Namun, pemeriksaan terhadap istri kedua Dodi itu dilakukan secara ringan, mengingat kondisinya masih berduka.

Kepada Iriawan, Saphira bahkan mengungkapkan firasatnya sebelum perampokan sadis yang merenggut nyawa dua putrinya itu terjadi.

Saphira sempat meminta agar mantan suami dan anak-anaknya pindah dari rumahnya di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A itu, karena alasan keamanan.

"Bahkan istrinya bilang, 'Waktu itu saya sampaikan ke anak-anak enggak usah tinggal di situ dulu, karena tahu daerah itu kan rawan'," ucap Iriawan menirukan Saphira.

Selengkapnya...

3. Polisi Gali Alasan Perampok Pulomas Sekap Korban di Kamar Mandi

Lokasi penangkapan pembunuh sadis di Tambun, Bekasi. (Liputan6.com/Fernando Purba)

Perampokan sadis terjadi di rumah milik Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Jakarta Timur pada Senin 26 Desember 2016. Enam orang tewas dan lima orang lainnya terluka setelah disekap dalam kamar mandi tanpa ventilasi selama 17 jam.

Para pelaku memang tidak membunuh korbannya secara langsung. Namun tindakan menyekap 11 orang dalam kamar mandi tanpa ventilasi berukuran 1,5 x 1,5 meter itu membuat enam korbannya di antaranya tewas akibat kehabisan oksigen.

Polisi pun menggali alasan pelaku memasukkan semua korban dalam kamar mandi sempit itu. Polisi juga menelusuri alasan para pelaku memilih rumah milik Dodi.

"Nanti kita tanyakan siapa berperan apa, siapa yang gambar, kenapa sasarannya rumah itu. Tapi kita belum sampai ke sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono. 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.