Sukses

Firasat Ibu Fitriyani, Korban Selamat Perampokan Pulomas

Siti sempat menanti-nanti telepon dari Fitriyani sebelum perampokan sadis Pulomas itu terjadi. Namun putrinya itu tidak kunjung menghubungi.

Liputan6.com, Kebumen - Fitriyani, asisten rumah tangga yang lolos dari maut dalam perampokan sadis Pulomas, Jakarta Timur, adalah warga Sempor, RT 02 RW 02, Kemangguan Alian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Orangtuanya mengaku Fitriyani baru setengah bulan bekerja di tempat majikannya, Dodi Triono, yang meninggal akibat kekurangan oksigen saat disekap perampok di rumahnya.

Siti Muhlisoh, ibunda Fitriyani, menuturkan pada Senin 26 Desember lalu atau sebelum perampokan, ia merasa gusar dan tidak seperti biasanya.

"Senin, rasanya enggak enak aja. Malam ikut jemaah Magrib jadi bingung aja. Biasanya pas ke masjid Magrib itu sampai Isya di masjid. Tapi Senin itu habis salat langsung pulang," ujar Siti saat ditemui Liputan6.com di kediamannya, Kamis (29/12/2016).

Siti juga sempat menantikan telepon dari Fitriyani sebelum perampokan sadis itu terjadi. Namun, putrinya itu tidak kunjung menghubungi lagi.

"Sebelum kejadian itu dia telepon bapaknya, tapi belum ngomong banyak katanya mau telepon lagi," ujar dia.

Siti akhirnya mengetahui kabar adanya perampokan di rumah majikan Fitriyani. Ia pun terkejut dan terus menangis, menunggu kabar anak keempatnya itu tak kunjung tiba.

"Selasa siang itu dikasih kabar anak saya. Anak saya bilang kalau ada kabar Fitriyani di Jakarta jadi korban. Saya kan kaget dan enggak tenang jadinya," ujar dia.

Setelah memastikan Fitriyani selamat dari korban tewas dalam perampokan, maka suaminya, Kasim, dan keponakannya berangkat ke Jakarta untuk menemui Fitriyani. Beruntung, ia mendapat informasi bahwa anak perempuannya itu kini dalam kondisi membaik.

"Sampai Jakarta jam 12 malam, katanya sudah sehat, lebih baiklah. Tapi sampai sekarang enggak ada kabar lagi karena Fitri enggak boleh ditemui dulu, enggak boleh banyak omong takut lama sembuhnya," Siti menuturkan.

Siti berharap Fitriyani cepat kembali ke rumah. Sebab, anaknya itu merupakan tulang punggung keluarganya, yang sebelumnya telah memiliki majikan yang baik di Kebumen. Ia tidak ingin kejadian serupa menimpa pada anaknya.

"Penginnya cepat pulang, kembali ke sini. Tapi katanya banyak polisi yang berjaga-jaga, sehingga nanti ada proses juga dari polisi. Setelah selesai ya sudahlah pulang saja," Siti menutup perbincangan.

Perampokan Rumah Dodi Triono

Sebnyak 11 orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di rumah mewah, Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember lalu. Enam orang tewas dan lima lainnya terluka dalam peristiwa ini.

Enam korban tewas adalah pemilik rumah Dodi Triono serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri dan Dianita Gemma Dzalfayla. Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadi bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara, lima korban selamat, yakni anak Dodi  bernama Zanette Kalila Azaria, serta empat asisten rumah tangga bernama Emi, Fitriani, Santi, dan Windy. Kelima korban selamat masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Dalam kasus perampokan sadis Pulomas, polisi telah menangkap dan menetapkan tiga tersangka, yakni Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga. Sedangkan seorang tersangka lainnya, YP, masih dalam pengejaran.

Polisi meringkus Alfins di kawasan Villamas Indah Blok C, Bekasi Utara, Jawa Barat, pada Rabu petang usai penangkapan terhadap Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Dalam penangkapan tersebut, keduanya juga dilumpuhkan. Ramlan tewas, sedangkan Erwin selamat.

Alfins diduga berperan sebagai pengemudi mobil yang digunakan untuk merampok rumah mewah milik korban Dodi Triono tersebut.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.