6 Politikus Tanah Air yang Eksis di Media Sosial

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selama ini dikenal sebagai sosok yang tegas dan tak kenal kompromi dalam mengambil keputusan selama menjadi gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta.

Untuk menampung aspirasi warganya, Ahok juga kerap memposting pernyataan yang terkait dengan masalah-masalah yang ada di DKI melalui media sosial.

Melalui akun twitternya, @basuki_btp, mantan Bupati Belitung Timur itu juga kerap memamerkan kinerja dan program-programnya selama memimpn DKI.

Setelah nonaktif dari jabatan gubernur, Ahok yang kini kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta bersama Djarot Saiful Hidayat, juga sering memposting kegiatan kampanyenya. 

Di Pilkada DKI, pembicaraan mengenai Ahok cukup mendominasi media sosial. Di Twitter misalnya, kata kunci Ahok menjadi paling banyak dikicaukan selama satu bulan terakhir oleh pemberitaan media massa dan juga pengguna dengan lebih dari satu juta tweet.

Akun twitter Ahok sendiri saat ini telah dibanjiri oleh jutaan pengikut. Hingga Rabu, 28 Desember 2016 ini saja, total jumlah pengikut twitter Ahok telah mencapai 6,23 juta pengikut dengan jumlah cuitan sebanyak 2.438.

Sejak menjadi Wali Kota Bandung pada September 2013, Ridwan Kamil mencuat dengan beberapa terobosannya menata kota yang ia pimpin. Pria yang biasa disapa Emil itu selama ini juga dikenal sebagai sosok yang aktif di berbagai media sosial.

Melalui akun Twitternya @ridwankamil dan akun Instagramnya @ridwankamil, Emil kerap menyampaikan pesan-pesan bijak atau sekedar guyonan yang menarik perhatian para netizen.

Dalam kedua media sosial tersebut Kang Emil, begitu sapaan akrabnya, terpantau cukup aktif. Emil juga memanfaatkan Twitternya untuk menjawab berbagai keluhan masyarakat dan menyampaikan program-programnya.

Bisa dibilang pria yang sebelumnya berprofesi sebagai arsitek itu menjadi politikus yang paling aktif di Twitter dan Instagram. Total ada 40,8 ribu postingan di Twitter Emil dengan jumlah pengikut sebanyak 1,94 juta.

Sejak bergabung di Twitter pada Maret 2013 lalu, akun @SBYudhoyono ini langsung dibanjir oleh ribuan pengikut. Total, hingga saat ini Presiden ke-6 RI itu mempunyai 9,45 juta pengikut.

SBY yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat itu memang sering menyampaikan pendapat atau pemikiran politiknya melalui akun Twitternya. SBY kerap memposting pendapat pribadinya atau mewakili sikap partainya dengan ditandai tulisan SBY di akhir kicauannya.

Melalui twitter, SBY juga kerap membantah berbagai isu negatif yang menerpa dirinya. Beberapa cuitan SBY yaitu kecaman terhadap pemberitaan yang mengkaitkan kunjungan Presiden Jokowi ke Wisma Atlet Hambalang dengan tur dia ke berbagai wilayah di Pulau Jawa.

SBY menjelaskan, proyek Hambalang memang terhenti karena anggaran ditahan oleh DPR dan tidak direstui KPK.

Presiden ke-6 RI itu juga menepis spekulasi bahwa kunjungan Jokowi ke Hambalang dimaksudkan untuk "menghancurkan" safari politiknya untuk bertemu para kader di Pulau Jawa.

Menteri Agama Republik Indonesia saat ini, Lukman Hakim Saifuddin menjadi salah satu menteri di Kabinet Kerja yang cukup aktif di media sosial. Melalui akun Twitternya, @lukmansaifuddin, Lukman tak segan-segan membalas mention dari para followersnya.

Namun kebanyakan tweet politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu lebih banyak berisi kata-kata mutiara dan me-retweet berita-berita terbaru mengenai dirinya dan institusi Kementerian Agama yang ia pimpin.

Namun demikian, salah satu cuitan yang disampaikan Lukman sempat menimbulkan pro dan kontra, postingan Lukman itu terkait dengan kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa, sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.

Karena menimbulkan reaksi pro dan kontra di masyarakat,  Lukman lalu mengklarifikasi ucapannya.

"Twit asli: 'Warung2 tak perlu dipaksa tutup. Kita hrs hormati juga hak mrk yg tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa..". #ubahtwit" kicau Lukman.

"Twit saya itu muncul sebagai tanggapan atas adanya pandangan yg kehendaki agar warung2 ditutup saja di bulan puasa. #ubahtwit" imbuhnya.

Sejak masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, media sosial sudah akrab dengan  Jokowi. Bahkan hingga menjadi Presiden saat ini, Jokowi masih aktif menggunakan media sosial. Melalui akun twitternya, @jokowi, mantan Wali Kota Solo itu kerap menyampaikan berbagai pesan atau pernyataan terkait isu-isu terkini.

Karena eksistensinya di media sosial, Jokowi bahkan dinobatkan sebagai salah satu pemimpin dunia yang paling efektif di Twitter. Hal ini berdasarkan hasil kajian Twiplomacy mengenai pemimpin dunia di media sosial oleh Burson-Marsteller yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis 2 Juni 2016. 

Hasil kajian menyebut, Presiden Jokowi sebagai salah satu pemimpin dunia yang paling efektif di Twitter. Kini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki 6,55 juta pengikut per 29 Desember 2016.

Jokowi sempat menonaktifkan aktivitasnya di Twitter. Namun, menjelang masa kampanye, Presiden Jokowi mengaktifkan kembali akun Twitter-nya.

Setelah menjabat sebagai presiden, suami Iriana Joko Widodo itu menggunakan akun Twitter sebagai media untuk berbagi informasi kinerja pemerintah dalam bidang pembangunan, keamanan, hukum, sosial, politik, dan budaya.

Pada Agustus 2015, Jokowi menjadi presiden pertama di kawasan Asia-Pasifik yang mengadakan sesi Periscope ketika penyelenggaraan #KarnavalKhatulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat. Sementara pada Januari 2016, ia mengecam aksi terorisme di Jakarta melalui akun Twitter.

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menjadi salah satu politikus Senayan yang aktif di media sosial. Melalui akun twitternya, @fahrihamzah, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kerap memposting kegiatan-kegiatannya saat menjalani tugasnya sebagai anggota parlemen.

Beberapa kicauan Fahri di media sosial juga kerap menimbulkan kontroversi. Bahkan karena beberapa ucapannya, Fahri mendapat teguran keras dari partainya.

Salah satu ucapan kontroversi Fahri yaitu saat menyebut janji Jokowi saat Pilpres,  menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional jika terpilih menjadi presiden, tidak masuk akal. Hanya janji-janji kampanye.

"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" kicau Fahri.

Akibatnya, Fahri dilaporkan oleh tim kampanye Jokowi-JK ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). "Kami mendesak Fahri agar meminta maaf secara terbuka," kata ketua tim advokasi, Mixil Munir, di kantor Bawaslu, Senin 30 Juni 2014.

Mixil juga berharap agar Bawaslu segera memanggil Fahri untuk mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Namun, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS ini akhirnya buka mulut terkait alasan berkicau 'sinting' terhadap janji Jokowi itu. Menurut dia, ucapan tersebut ia lontarkan karena seringnya Jokowi mengumbar janji.

"Saat jadi Gubernur DKI selama kampanye ada hampir 100 janji. Selama kampanye Pilpres juga hampir 100," kata Fahri dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Selasa 1 Juli 2014.