Sukses

Alasan Jokowi Banyak Pilih Menteri Perempuan

Jokowi mengatakan, Menteri Yohanna merupakan profesor wanita pertama asal Papua.

Liputan6.com, Serang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bangga dengan peran perempuan di Indonesia. Dia bahkan tak segan memilih sembilan wanita untuk masuk jajaran menteri Kabinet Kerja.

Jokowi rupanya punya alasan sendiri sampai memutuskan untuk memasukkan banyak perempuan di kabinet kerja. Alasan itu bahkan pernah disampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya sampaikan karena saya suka perempuan," kata Jokowi saat Peringatan Hari Ibu di Banten, Kamis (22/12/2016).

Namun, ada pertimbangan penting lainnya yang membuat Jokowi tak ragu memilih perempuan masuk dalam kabinet. Jokowi menilai, perempuan lebih jeli melihat masalah, tahan uji, dan tidak pernah mengeluh.

"Menteri-menteri saya yang perempuan tidak pernah mengeluh. Ini yang saya alami. Saya coba memilih menteri saya perempuan karena jeli, teliti dan enggak pernah mengeluh," jelas Jokowi.

Jokowi mencontohkan, alasan memilih Yohanna Yambise sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Yohanna merupakan profesor wanita pertama asal Papua.

"Menteri Pemberdayaan Perempuan Yohanna Yambise adalah profesor pertama dari tanah Papua, makanya saya pilih. Tentu ada alasan-alasan lain. Yang pertama adalah alasannya karena profesor pertama dari tanah Papua," pungkas Jokowi.

Ada sembilan perempuan yang mengisi kursi kabinet kerja Jokowi-JK. Mereka adalah Menko PMK Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Kemudian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, serta Menteri BUMN Rini Soemarno.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.