Sukses

Dubes India: Jokowi dan Modi Orientasi ke Masyarakat dan Tindakan

Dubes India mengupas kerja sama dan keunikan hubungan bilateral negaranya dengan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengadakan kunjungan kenegaraan ke India, pada 12-13 Desember lalu. Selama dua hari di Kota New Delhi, Presiden Jokowi di antaranya menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Pranab Mukherjee.

Lawatan kenegaraan Presiden Jokowi itu adalah kunjungan balasan. Sebelumnya, Manmohan Singh yang saat itu menjabat Perdana Menteri India telah berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2013.

Adapun beberapa hari sebelum Presiden Jokowi berkunjung ke India, Tim The Ambassador Liputan6.com berkesempatan bertemu dengan Duta Besar India untuk Indonesia, Nengcha Lhouvum Mukhopadhaya di Kantor Kedutaan India di Jakarta.

Dalam kesempatan itu, menurut Dubes Lhouvum, ada yang unik antara kedua pemimpin dunia itu. Selain sama-sama menjadi "Man of The Year" pilihan Majalah Time, keduanya juga memiliki latar belakang yang nyaris serupa.

"Menarik bahwa kedua tokoh itu mendapat perhatian dari dunia luar, dalam hal ini Majalah Time," ucap Dubes Lhouvum di kantornya di Jakarta pada Rabu, 7 Desember 2016.

Terutama dalam hal politik, keduanya memiliki latar belakang yang sama. "Baik Presiden Jokowi maupun PM Modi, mereka datang bukan dari pusat kekuasaan. Presiden Jokowi beranjak dari Wali kota Solo, lalu menjadi Gubernur Jakarta, dan kemudian meraih peran di tingkat nasional...melalui jalan demikian," kata Dubes Lhouvum.

"Yang kedua, menurut saya, (Presiden Jokowi dan PM Modi) orientasi kepada masyarakat dan tindakan. Mereka ingin melihat hasil yang segera, tidak terlalu banyak membuang waktu. Itu juga salah satu hal yang sangat positif pada diri mereka," ia menambahkan.

Selain itu, India dan Indonesia telah memiliki hubungan bilateral yang cukup lama sejak beberapa abad silam. Bahkan, menurut Dubes Lhouvum, baik Indonesia maupun India masing-masing merupakan tetangga maritim dan berbagi perbatasan.

"Salah satu bagian India, Kepulauan Andaman, dan bagian paling utara Pulau Sumatra, jarak terdekatnya hanya 90 mil dari laut...sangat dekat dan ini sudah demikian selama berabad-abad, bukan? Tidak ada yang menggeser perbatasan," tutur Dubes Lhouvum.

Menurut Dubes Lhouvum, rute yang sama itulah yang membuat India dan Indonesia melakukan kontak selama berabad-abad lamanya dengan para pedagang, ahli filsafat, tokoh-tokoh agama yang datang dari berbagai bagian India. Mereka menggunakan perairan itu menuju Indonesia.

"India dan Indonesia adalah tetangga maritim, kita adalah dua negara besar di Asia. Dua negara yang paling padat penduduk, sangat beragam, dan masyarakat yang sangat pluralis dan dua ekonomi yang besar," Dubes Lhouvum menekankan.

Lalu, bagaimana pemaparan Dubes Lhouvum mengenai kerja sama di berbagai bidang, termasuk prospek hubungan ekonomi kedua negara? Simak selengkapnya wawancara khusus Liputan6.com bersama Dubes India untuk Indonesia Nengcha Lhouvum Mukhopadhaya yang dipandu Farhannisa Nasution berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.