Sukses


Merangkum Masukan Media Terhadap Kinerja Sosialisasi MPR RI

Sosialisasi melalui media sosial, menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dilakukan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Liputan6.com, Jakarta Sosialisasi melalui media sosial, menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dilakukan Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Pemakaian medsos dianggap penting karena mampu mempengaruhi pikiran dan pengambilan keputusan masyarakat. Medsos juga dianggap efisien karena jumlah penggunanya sangat besar, melebihi media konvensional. Karena itu, ke depan MPR harus makin aktif menggunakan medsos sebagai sarana sosialisasi, agar materi yang ada dalam Empat Pilar bisa tersosialisasikan dengan baik.

Hanya saja MPR harus membuat materi tayangan yang lebih ringan, mudah diterima masyarakat dan tidak membosankan. Jangan sampai materi-materi yang akan diteruskan pada penikmat sosial media, seperti yang selama ini dilakuka terlalu serius dan sulit dicerna untuk audiensnya.

Itulah sebagian masukan yang disampaikan peserta Media Expert Meting MPR dengan para redaktur media cetak, elektronik, on line, radio dan televisi. Media Expert Meting yang mengetengahkan tema Strategi Publikasi Kegiatan MPR RI Melalui Media Massa, itu berlangsung di Pangkal Pinang, Bangka Kamis (15/12). Ikut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono dan 24 orang perwakilan media.

Selain soal medsos, peserta Media Expert Meeting juga menyoroti materi sosialisasi yang seringkali monoton karena bersifat perulangan. Terkadang kurang inovasi dan kurang kreatif, sehingga tidak bisa menjangkau anak muda.

"Bagi kami media TV, sangat susah untuk bisa menjual acara sosialisasi, karena kaku dan terlalu umum. Harusnya, sosialisasi dikaitkan dengan isu-isu kekinian, yang lebih bersifar tematik kekinian. Minimal acara sosialisasi, itu bisa melibatkan artis", kata salah seorang peserta, perwakilan televisi swasta nasional.

Sosialisasi menurut peserta expert meeting, belum dilakukan secara luas

Para peserta juga sepakat MPR membutuhkan icon, duta sosialisasi dan jubir yang menarik dan diterima masyarakat dalam melaksanakan sosialisasi. Bukan sekedar pimpinan MPR. Ini penting karena masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal pimpinan MPR.

Sebelumnya, saat mengantarkan diskusi, Setjen MPR Ma'ruf Cahyono antara lain mengatakan, MPR merasa perlu untuk mendapatkan masukan, terutama dari insan media.

Masukan dari media, kata Ma'ruf akan dijadikan panduan strategi publikasi ke depan dalam melaksanakan peliputan kegiatan sosialisasi, baik untuk memenuhi sekarang maupun masa depan.

"Yang diinginkan MPR adalah, kegiatan sosialisasi beserta isinya didengar dan diketahui masyarakat hingga di akar rumput. Sehingga masyarakat paham dan bisa melaksanakannya", kata Ma'ruf menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini