Sukses

Pengamat: Netizen Dipolisikan, Media Sosial Bisa Timbulkan Trauma

Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia dalam jumlah pemilih di pemilihan langsung.

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial merupakan salah satu wadah untuk menyampaikan pendapat. Namun, belakangan ini, makin banyak pengguna media sosial yang dipolisikan karena mengungkapkan isi pikirannya.

"Pengalaman ini bisa membuat banyak orang trauma dan menahan diri dari menyatakan pendapat" ujar pakar dan pengamat teknologi informasi Dirgayuza Setiawan, di London, Selasa 13 Desember 2016.

Menurut dia, negara lain bisa belajar banyak dari Indonesia soal penggunaan media sosial dalam berdemokrasi. Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia dalam jumlah pemilih di pemilihan langsung.

Indonesia juga punya lebih dari 500 parlemen dan ribuan anggota dewan. Lebih dari setengah populasi Indonesia sudah terhubung ke internet.

"Media sosial sudah menjadi pilihan utama mayoritas anggota dewan di Indonesia dalam menyerap dan menyebarkan informasi," kata Dirgayuza seperti dilansir Antara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini