Sukses

Curhat Jokowi ke BJ Habibie soal Ketertinggalan Indonesia

Habibie biasa jadi teman diskusi presiden terkait permasalahan bangsa yang belum juga terselesaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-5 RI BJ Habibie menjadi salah satu tempat curahan hati atau curhat Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Habibie biasa jadi teman diskusi presiden terkait permasalahan bangsa yang belum juga terselesaikan.

Habibie mengungkapkan salah satu hal yang pernah didiskusikan Jokowi  adalah soal Indonesia kini tertinggal dengan negara tetangga lainnya. Padahal Indonesia punya segalanya untuk jauh lebih unggul dari negara lainnya.

"Sebelum saya berangkat keluar negeri, saya pamit sama Presiden Jokowi. Walaupun beliau anak intelektual saya seperti sebagian besar di sini, tetapi waktu saya bertemu beliau dia tanya, 'Pak Habibie kenapa kok kita kalah dengan negara-negara tetangga, di mana kesalahannya?" ungkap Habibie di Silaknas ICMI di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta, Kamis 8 Desember 2016.

Habibie dengan tegas menyampaikan masalah yang membuat Indonesia begitu-begitu saja dan tertinggal dari negara lain. Salah satu masalah besarnya adalah para pejabat yang malu atau segan dalam meneruskan program pejabat sebelumnya yang sudah baik.

"Saya katakan kita tidak memegang budaya estafet. Setiap orang kalau dapat jabatan, jabatan yang baru dia tidak mau meneruskan apa yang telah diraih oleh pejabat dalam bidang yang sama Sebelumnya. Dia singkirkan semua, dia membuat yang baru. Kalau estafet itu ya kita harus persiapkan generasi yang akan datang yang harus lebih baik dari kita lebih cepat larinya," jelas Habibie.

Selain itu, mekanisme berbasis teknologi harus segera diwujudkan. Program ini tentu juga harus dijalankan oleh generasi muda sehingga bisa terus dijalankan di masa yang akan datang.

"Kita harus mengembangkan mekanisme dan teknologi bagaimana kita serahkan program itu kepada generasi mendatang tidak terjadi sesuatu yang menghilangkan energi dan merusak momentum-momentum yang sudah ada, harus pelajari harus kembangkan bersama untuk sasaran," ujar Habibie.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini