Sukses

TNI Kebut Bangun RS Lapangan di Pidie untuk Korban Gempa Aceh

TNI menyiapkan rumah sakit tingkat III untuk menangani para korban gempa Aceh.

Liputan6.com, Jakarta - TNI tidak berhenti dengan hanya mengirim pasukan untuk melaksanakan evakuasi dan tindakan dalam tanggap darurat bencana gempa Aceh. Kali ini TNI mengirim 2 tim Rumah Sakit Lapangan untuk segera di bangun di Pidie Jaya Aceh.

Kepala Pusat Kesehatan Mabes TNI Mayjen TNI Ben Rimba mengatakan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan untuk segera dibangun rumah sakit lapangan baik dari Kostrad maupun Marinir. Rumah sakit lapangan akan dipusatkan di Pidie Jaya sebagai lokasi terparah gempa Aceh.

"Sesuai perintah panglima TNI sebelum jam 6 pagi diharapkan rumah sakit lapangan Kostrad dan Marinir sudah berdiri di terutama di Pidie Jaya sebab itu adalah daerah terberat," kata Ben di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Ben menjelaskan, satu unit rumah sakit lapangan terdiri atas 24 personel dokter TNI. Para dokter TNI ini berisi dokter spesialis bedah tulang, spesialis anestesi, spesialis penyakit dalam, spesialis anak, dokter bedah umum. Seluruh tim sudah diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules TNI AU.

"Kita datang dengan kekuatan setara rumah sakit tingkat III," imbuh Ben.

Berdasar koordinasi dengan dinas kesehatan setempat, rumah sakit di Pidie Jaya juga banyak yang rusak akibat gempa Aceh. Padahal, jumlah dokter di sana cukup untuk melakukan tindakan medis.

"Kehadiran kita di sana adalah sebagai rumah sakit pengganti sementara sampai keadaan stabil diharapkan dalam 2 minggu kita kembali ke Jakarta," jelas Ben.

"Pada dasarnya kita selalu berkoordinasi dengan kementerian kesehatan di tingkat pusat dinas kesehatan di tingkat daerah dan kita selalu koordinasi dengan tim kesehatan TNI setempat jadi informasi selalu masuk jadi nanti kita nanti kolaborasi dengan mereka," tutur Ben.

Ben yakin Indonesia sudah memiliki armada penanggulangan bencana yang sangat kuat. Setiap bencana datang, seluruh instansi terkait langsung bergerak dan melaksanakan tugas masing-masing.

"Jadi kita datang di sana dalam bentuk dukungan tim di mana nanti akan bahu membahu biasanya nanti banyak voulenter, dokter-dokter yang tidak memilik tempat biasanya nanti akan bergabung rumah sakit lapangan TNI karena satu satunya rumah sakit lapangan hanya milik TNI," pungkas Ben.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.