Sukses

Menko Polhukam: Tindak Tegas Bandar Narkoba Tanpa Kompromi

Menko Polhukam Wiranto menegaskan, bandar narkoba harus diberi ganjaran berat.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam dua bulan terakhir berhasil menyita 445 kg sabu, 422 kg ganja, 190.840 butir ekstasi, dan 323.000 butir happy five. Seluruh barang tersebut sudah dimusnakan Selasa pagi, dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

BNN pun mulai mengantisipasi beredarnya narkoba dalam jumlah yang lebih besar jelang perayaan tahun baru. Berbagai pola antisipasi akan dilakukan.

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, BNN Tak bisa kerja sendiri.

"BNN tidak bisa sendirian, harus kerjasama dengan semua instansi dan masyarakat. Karena apa, ini narkoba kan penyebarannya sangat mudah kalau tidak kemudian ada alert, kewaspadaan dari masyarakat. Kita tahu korbannya luar biasa," ucap Wiranto di Monas, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Dia juga menegaskan agar seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah harus selalu waspada akan sekitar dan tak boleh santai. Pasalnya, jika terlalu gegabah, akan memberi celah bagi bandar narkoba menjadikan Indonesia sebagai pasar utama.

"Tapi kalau kita santai-santai saja ya mereka dengan seenaknya masuk ke kita, dan kita jadi pasar narkoba dan itu akibatnya akan fatal bagi kehidupan bangsa kita ini," tandas Wiranto.

Karena itu, lanjut Wiranto, tidak ada yang boleh kompromi dengan bandar narkoba. Dia menegaskan, bandar narkoba harus diberi ganjaran berat.

"Bandar itu pun harus kita tindak dengan tegas tanpa kompromi sebenarnya, karena jelas-jelas korban sudah ada. Bagaimana mungkin orang yang sudah membunuh sebegitu banyak orang kita kompromikan, tidak bisa," papar Wiranto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini