Sukses

Kalijodo Digusur, Kamar Kos Laku Keras

Kafe-kafe penyedia pemuas hasrat pria mata keranjang di Kalijodo sudah tak ada, dan kini berganti menjadi lapangan futsal.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Kalijodo yang dulunya dikenal sebagai tempat prostitusi, telah ditertibkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada akhir Februari 2016. Kini, setelah penertiban, kawasan ini membawa berkah tersendiri bagi penyedia jasa tempat tinggal atau rumah kos di sekitar Kalijodo, yang merupakan batas antara Jakarta Barat dengan Jakarta Utara itu.

"Ada kenaikan hunian kos, sekitar 10 persen di beberapa RW, banyak yang enggak lagi kosong kamar kontrakannya," ujar Sekretaris Kelurahan Pejagalan Ichsan Firdaosy pada Liputan6.com, Selasa (6/12/2016)

Para penyedia jasa kos memang tak pernah sepi. Namun, kali ini para penghuninya lebih jelas, bukan lagi preman yang sering nunggak, atau para pekerja seks yang sering terlambat membayar uang sewa.

"Dulu kan siapa saja boleh tinggal di kafe-kafe Kalijodo, bangunan liar juga banyak di sana, sekarang kan enggak lagi," tutur Ichsan.

Ichsan menerangkan, semenjak kawasan prostitusi itu diratakan dengan tanah, tidak ada lagi penduduk gelap, atau orang-orang yang menempati kawasan tersebut dengan mencuri fasilitas bagi penduduk lain seperti listrik dan air.

"Kan udah diubah jadi taman, bangunan-bangunan yang dulunya nyuri air dan listrik udah rata. Kami enggak dengar keluhan dari PLN dan Paljaya," kata dia.

Dengan penggusuran Kalijodo, warga kelurahan Pejagalan menjadi semakin tertata. Tak ada lagi penataan yang mengkrak, sosialisasi program-program pemerintah yang tersendat, tak ada lagi penyuluh kesehatan yang dihalang-halangi.

"Positifnya lebih banyak, meski ada juga sih negatifnya, banyak preman yang keluar Kalijodo bikin onar," jelas Ichsan. 

Pekerja tampak membentuk lekukan-lekukan untuk pemain skate board beraksi di Taman Kalijodo, Jakarta Barat, Kamis (13/10). Di lahan itu Pemprov DKI akan membangun taman, skate park dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Lapangan Olahraga

Kini, tak hanya wajah sosialKalijodo saja yang berubah. Dari pantauan Liputan6.com, kawasan itu juga sudah berbenah secara fisik. Kafe-kafe penyedia pemuas hasrat sudah tak ada lagi, berganti lapangan futsal. Tempat para preman mabuk, dan bergoyang dengan hentakan musik berirama cepat tak terdengar lagi.

Hanya, gesekan alat pengaduk semen, martil, dan bunyi besi-besi yang dibengkokkan oleh kuli bangunan. Mereka tengah menyelesaikan pembangunan arena skateboard atau papan luncur, arena sepeda, jogging dan bangku-bangku di sekitar taman.

"Semua udah tahap finishing, kalau target si bos sih, maunya akhir tahun ini udah bisa dipakai, udah bisa buat ngerayaain Tahun Baru," kata seorang mandor di kawasan Kalijodo yang tengah dibangun.

Dari keterangan para kuli bangunan di sana, kawasan ini dibangun setidaknya oleh tiga perusahaan swasta yang bergerak dalam bisnis properti.

Yayan, buruh asal Garut yang sudah sembilan bulan berada di Kalijodo mengatakan, masyarakat sekitar sudah mulai berdatangan. Setiap sore, kawasan itu ramai dikunjungi warga. Mereka dapat menyaksikan pembangunan kawasan Kalijodo dari seberang Kali Krendang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini