Sukses

Jenazah Para Korban Pesawat Polri Jatuh Belum Teridentifikasi

Saat ini sudah empat kantong jenazah korban pesawat Polri di RS Bhayangkara Batam.

Liputan6.com, Jakarta - Satu kantong jenazah dan boks pendingin kembali dikeluarkan dari ambulans di Posko Evakuasi Rumah Sakit Bayangkara Batam, Kepulauan Riau.

Kantung jenazah tersebut diduga berisi korban pesawat Polri yang sebelumnya hilang kontak di perairan Senyang Lingga, Kepulauan Riau. Ambulans tersebut tiba melalui Pelabuhan Punggur.

"Sekitar pukul 11.30 kantong jenazah sudah tiba di pelabuhan," ujar Yosep, seorang pengawal ambulans, Minggu (4/11/2016).

Kabid Humas Polda Kepri AKBP Erlangga sebelumnya mengatakan sudah ada tiga kantong jenazah yang dibawa ke RS Bhayangkara Batam.

"Untuk saat ini yang sudah ditemukan bertambah satu kantong, menjadi empat," kata Erlangga.

Erlangga menjelaskan hingga kini belum dapat dipastikan jumlah korban yang sudah ditemukan, maupun identitasnya. Sebab, kondisi jenazah tidak utuh.

"Semua kantong jenazah yang baru ditemukan dalam penganan tim dokter DVI Polda Kepri," kata dia.

Sementara, pantauan Liputan6.com, para keluarga korban mulai berdatangan di Posko Evakuasi Rumah Sakit Bayangkara Batam. Mereka memberikan data postmortem korban kepada tim DVI, untuk dicocokkan dengan data antemortem.

Adapun keluarga korban pesawat Polri yang sudah datang, di antaranya keluarga Bripda Eri Dwi Pradna dari Palembang.

Asim, sepupu Eri mengaku mendapat kabar pesawat Polri hilang kontak pada malam hari setelah kejadian.

"Siang kejadian, jam 8 malam saya mendapatkan informasi dari orangtua," kata Asim.

Asim dan keluarga berharap jenazah Eri dapat teridentifikasi secepatnya, agar jenazah dapat segera dibawa dan dimakamkan di kampung halamannya.

Pesawat Polri hilang kontak di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Sabut kemarin, 3 Desember 2016. Sebanyak 15 polisi menumpangi pesawat jenis Skytruck P 4201 itu, termasuk lima awak. Proses pencarian masih terus dilakukan hingga saat ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.