Sukses

Permintaan Terakhir Abdul Munir Sebelum Insiden Pesawat Jatuh

Sepekan sebelum insiden pesawat polri jatuh, Abdul Munir mengajukan permintaan kepada adik kandungnya. Apa itu?

Liputan6.com, Tangerang - AKP Abdul Munir, personel kepolisian yang menjadi korban pesawat jatuh di Perairan Kepri dikenal memiliki hobi bermain bulu tangkis. Sepekan sebelum kejadian pesawat jatuh, Abdul Munir sempat meminta untuk dibawakan raket baru.

Hal itu diungkapkan adik kandung korban, Chairu Bustaman. Dia menuturkan terakhir kali bertemu korban pesawat jatuh pada Sabtu pekan lalu. Saat itu dia diminta datang untuk mengantarkan raket baru.

"Ketemu Sabtu minggu kemarin, dia nelepon saya minta diantar raket baru, karena raket miliknya patah," kata Chairu saat ditemui di rumah Abdul Munir Perumahan Villa Dago Cluster Parangtritis, Pamulang Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (4/12/2016).

Chairu mengaku kakak kandungnya itu memang memiliki hobi bermain bulu tangkis. Meski tak mengetahui jadwalnya, namun pasti dalam sepekan pasti Abdul Munir akan menyempatkan diri untuk hobinya itu.

Sementara, sepupu Abdul Munir, Deden Umaidi mengaku bila kakak sepupunya itu merupakan perwira menengah asli dari Teluknaga Kabupaten Tangerang. Dia mengawali karirnya dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug.

"‎Pas ada kesempatan pembukaan PPSS (Perwira Polisi Sumber Sarjana)‎ beliau masuk dan akhirnya lolos," kata Abdul Munir.

Pesawat Polri tipe N 28 Skytruck sebelumnya hilang kontak dengan menara pemandu lalu lintas udara kemarin siang pukul 11.10 WIB di sekitar perairan Lingga, Kepri. Pesawat yang terbang dari Pangkal Pinang menuju Batam itu membawa 13 penumpang. Terdiri dari 5 kru dan 8 penumpang yang merupakan anggota Polri.

Sejauh ini, Basarnas mengaku telah memberikan tiga kantong jenazah yang diduga korban jatuhnya pesawat Polri ke RS Bhayangkara, Batam, Kepri. Tiga kantong jenazah tersebut masih belum teridentifikasi. Termasuk apakah tiga orang jenazah atau hanya potongan tubuh korban lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini