Sukses

Top 3: Ragam Kasus yang Menjerat Ahmad Dhani Cs

Satu orang, yakni musikus Ahmad Dhani, menjadi tersangka kasus dugaan penghinaan kepada Presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menangkap 10 orang pada Jumat dini hari, 2 Desember 2016. Mereka diduga terlibat tiga kasus berbeda. Satu orang, yakni musikus Ahmad Dhani, menjadi tersangka kasus dugaan penghinaan kepada Presiden. Kabar ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Sabtu kemarin hingga pagi ini.

Disusul oleh berita tentang penegasan Kapolri bahwa pendemo yang beraksi di depan Gedung DPR/MPR bukanlah bagian dari massa GNPF MUI. Demikian pula dengan SBY yang mengapresiasi langkah Presiden Jokowi salat Jumat bersama massa aksi damai 212 di kawasan Monas.

Top 3 News Selengkapnya:

1. 3 Jeratan untuk Ahmad Dhani Cs

Ahmad Dhani memberikan keterangan pres terkait orasinya yang dianggap menghina Jokowi, Jakarta, Senin (7/11). Dhani membantah menyebut nama Jokowi dalam orasi yang dilakukan saat Aksi Damai 4 November. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Polda Metro Jaya menangkap 10 orang yang diduga makar dan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) pada Jumat dini hari, 2 Desember 2016. Mereka terlibat tiga kasus berbeda.

Sebanyak tujuh orang menjadi tersangka kasus upaya makar. Di antaranya Kivlan Zein, Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, dan Rachmawati Seokarnoputri.

Satu orang, yakni musikus Ahmad Dhani, menjadi tersangka kasus dugaan penghinaan kepada Presiden. Sedangkan dua lainnya yang berinisial JA dan RK menjadi tersangka kasus pelanggaran UU ITE.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Kombes Pol Rikwanto mengatakan, untuk musikus Ahmad Dhani dikenai Pasal 207 terkait penghinaan terhadap penguasa. Sementara tujuh tersangka dikenai Pasal 107 juncto Pasal 110 juncto Pasal 87 terkait permufakatan jahat untuk makar. 

Selengkapnya...

2. Kapolri Tegaskan Pendemo di Depan Gedung DPR Bukan Massa GNPF MUI

Massa People Power geruduk gedung DPR-MPR (Liputan6.com/Devira)

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendatangi Gedung DPR/MPR/DPD Senayan, Jakarta Pusat, Jumat kemarin. Tito datang guna memantau dan memastikan pengamanan dalam salah satu objek vital tersebut. Ia pun menyebut tidak ada pergerakan pendemo 212 dari Monas ke Gedung Parlemen.

"Jadi kalau ada yang melakukan kegiatan di DPR, sebetulnya itu bukan kegiatan dari GNPF MUI, bukan, ini hanya spontan saja," ungkap Tito di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2015).

Dia memastikan hal tersebut karena pihak kepolisian telah berdialog dengan tokoh-tokoh utama dari GNPF MUI dan mereka memberikan jaminan bahwa kegiatan hari ini yang paling utama adalah ibadah.

Selengkapnya...

3. SBY Apresiasi Langkah Jokowi Temui Massa Aksi Damai 212

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi rencana demo 4 November, di Cikeas, Bogor, Rabu (2/11). SBY mengaku terus memantau perkembangan situasi politik jelang demonstrasi besar-besaran itu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jutaan warga berkumpul menggelar aksi damai 2 Desember kemarin di Monas, Jakarta Pusat. Aksi berlangsung tertib, damai, dan lancar. Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin pun hadir ke Monas, ikut salat Jumat bersama massa.

Bagaimana dengan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)? Di manakah SBY saat aksi damai 212 berlangsung?

Ternyata, mantan presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat tersebut menggelar rapat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.

"Kemarin rapat di Cikeas. Pak SBY memberikan apresiasi pada demo yang berjalan dengan baik. Memberikan apresiasi bagus," ungkap Syarief kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (3/12/2016).

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini