Sukses

Mahasiswa Makassar Kembali Berbuat Anarki

Mahasiswa kembali berbuat anarki di Makassar, Sulawesi Selatan. Padahal maklumat untuk mengakhiri kerusuhan di Makassar sudah disepakati oleh mahasiswa, polisi, dan Pemda.

Liputan6.com, Makassar: Mahasiswa kembali berbuat anarki di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/3). Padahal maklumat untuk mengakhiri kerusuhan di Makassar sudah disepakati oleh mahasiswa, polisi, dan Pemda. Mereka berunjuk rasa dengan kembali menutup jalan raya dengan menghentian sebuah truk kontainer yang melintas untuk menghalangi jalan, sekaligus jadikan panggung orasi. Ulah mahasiswa ini mengakibatkan ratusan kendaraan tertahan, hingga lalu lintas macet panjang.

Dalam orasinya, mahasiswa mendesak polisi mengusut penyerbuan sekretariat HMI di Jalan Botolempangan oleh sejumlah personil dari Resmob Polda Sulsel. Mereka juga mendesak Kapolri mencopot Kapolda Sulsel, Irjen Adang Rochyana, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penyerbuan di sekretariat HMI.

Berjarak sekitar 300 meter dari lokasi, polisi antihuruhara berjaga-jaga di bawah jembatan layang. Setelah beraksi sekitar 30 menit, mahasiswa melepas truk kontener tersebut.

Sebelumnya, mahasiswa, walikota, polisi, dan rektor sejumlah universitas pada Jumat (5/3) malam, menyepakati beberapa hal untuk menghentikan kerusuhan di Makassar. Kesepakatan itu berisi pembentukan tim pencari fakta untuk mengungkap akar masalah, kesediaan semua pihak untuk menahan diri, pihak kampus diminta mengendalikan mahasiswa, dan menjadikan para perusuh sebagai musuh bersama.

Demo dan bentrok yang melibatkan mahasiswa di Makassar terjadi sejak Rabu (3/3) malam, yang dipicu oleh penyerangan dan perusakan sekretariat HMI Makassar oleh sejumlah personil dari Resmob Polda Sulsel karena alasan yang belum jelas [baca: Bentrok Mahasiswa di Makassar dan Polisi]. Marah, mahasiswa merusak berbagai fasilitas umum, termasuk sebuah kantor polisi [baca: Demo Anarkis Mahasiswa Rusak Pos Polisi].

Kerusuhan melebar, warga yang muak atas ulah mahasiswa ikut menyerang mahasiswa. Sempat terjadi bentrok berupa perang batu di sejumlah tempat, yang menyebabkan beberapa warga terluka. Sejauh ini Mapolwiltabes Makassar sudah menahan empat polisi yang diduga merusak sekretariat HMI [baca : Oknum Perusak Sekretariat HMI Ditangkap].(PAG/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini