Sukses

Jadi Kota Ramah Pejalan Kaki, Bogor Habiskan Rp 32,3 Miliar

Proyek pembangunan trotoar pedestrian dan jalur sepeda Kota Bogor rampung dikerjakan. Kota Bogor pun ramah untuk pejalan kaki.

Liputan6.com, Bogor - Pada 22 Desember 2016 proyek pembangunan trotoar untuk pedestrian dan jalur sepeda di seputar Kebun Raya dan Istana Bogor rampung dikerjakan. Dengan demikian, Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi ramah bagi pejalan kaki.

"Bertahap Bogor menuju ke arah transportasi ramah lingkungan, mendorong masyarakat berjalan kaki dan bersepeda, serta menggunakan angkutan umum," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Rabu, 30 November 2016.

Bima mengatakan, pembangunan trotoar seputar Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan trotoar terluas yang ada di pusat kota. Memiliki panjang empat kilometer dan lebar empat meter, menghabiskan dana sebesar Rp 32,3 miliar.

Dikutip dari Antara, pembangunan mulai dikerjakan 26 Juli 2016, terbagi dalam empat tahapan pengerjaan, yakni tahap pertama di Jalan Pajajaran mulai dari Tugu Kujang sampai Pintu Tiga Kebun Raya Bogor sepanjang 348 meter dan lebar tujuh meter.

Tahap kedua dimulai dari Jalan Jalak Harupat sepanjang 1.040 meter persegi dengan lebar lima meter. Lalu tahap ketiga, rehabilitasi trotoar Jalan Juanda sepanjang 1.680 meter persegi dengan lebar 2,5 meter. Dan tahap keempat ada di Jalan Otista, yakni sepanjang 700 meter.

"Tahap keempat cukup banyak pekerjaannya, jalur pertama pertama sepanjang 700 meter dan kedua 2,5 meter," ujar dia.

Selain membangun trotoar, juga dilakukan pelebaran Jembatan Otista II sepanjang 12 meter dengan lebar enam meter. Juga, ada pembangunan turap (TPT) sepanjang 100 meter dengan tinggi 3,5 meter.

"Dan terakhir ada peningkatan overlay di Jalan Otista sepanjang 700 meter dengan lebar 15 meter," kata politikus PAN tersebut.

Menurut Bima, pejalan kaki merupakan prioritas, hirarki pertama dalam transportasi. Kehadiran trotoar menjadikan Bogor surga bagi pejalan kaki, dan Pemkot mendorong masyarakat mau berjalan kaki.

"Jangan sampai trotoar ini jadi surganya PKL, harus menyiapkan sistem untuk mengawasi, rencana akan tambah personel Satpol PP berkoordinasi dengan DKP dan DLLAJ, agar tidak ada titik yang luput harus bersih dari PKL," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini