Sukses

Polri Imbau Buruh Tak Ikut Turun Saat Demo 2 Desember

Menurut Boy, pada dasarnya demo yang dilakukan serikat pekerja adalah menuntut hak-hak buruh.

Liputan6.com, Jakarta - Polri kembali mengimbau masyarakat yang memiliki hajat menggelar demo atau unjuk rasa pada Jumat 2 Desember 2016 ditunda. Hal itu dilakukan agar demo tidak bentrok dengan kegiatan aksi super damai yang dilakukan GNPF MUI di Monas.

Termasuk ribuan buruh yang rencananya bakal turun ke jalan pada Jumat pekan ini. Mereka bahkan berencana menggelar aksi mogok nasional di 20 provinsi dan 250 kabupaten atau kota.

"Kalau ada agenda dari rekan serikat kerja, info awal KSPI ada demo, semoga ada pengertian, pemahaman (untuk tidak demo pada 2 Desember)," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).

Menurut Boy, pada dasarnya demo yang dilakukan serikat pekerja adalah menuntut hak-hak buruh. Dengan begitu, diharapkan penyampaian aspirasi para pekerja ditunda di lain waktu.

"Kalau agenda beda, disarankan enggak dilakukan hari yang sama. Mohon perhatian, koordinasikan agar bisa dilakukan di waktu berikutnya," tutur dia.

Semula, aksi demo buruh ini bakal dilakukan pada Jumat 25 November kemarin. Namun rencana itu batal dan akan dilakukan seminggu kemudian atau tepatnya Jumat 2 Desember mendatang.

Boy mengakui, Polri tidak bisa melarang aksi demo selama tidak melanggar aturan. Kendati begitu, ia tetap berharap agar aksi demo buruh tidak dilakukan bersamaan dengan aksi super damai berupa zikir dan doa bersama di Monas Jumat mendatang.

"Kan (rencana demo) tanggal 25 diundur, dibatalkan. Mudah-mudahan kemunduran bukan tanggal 2 Desember. Ini bukan larangan, tapi imbauan agar hikmat," pungkas Boy.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.