Sukses

Begini Kesaksian Tetangga Pengasuh Aniaya Balita di Kebagusan

Alasan Yuniarti membawa ke klinik, lantaran balita yang biasa dipanggil Gerald itu pingsan.

Liputan6.com, Depok - Yuniarti, pengasuh bayi yang diduga menganiaya anak majikannya hingga meninggal, Bastian Emeraldi, diduga kerap memarahi balita dua tahun itu.

Hal itu diungkapkan Supardi, tetangga Yuniarti. Dia sering mendengar tangisan anak-anak dan kegaduhan di kontrakan, Kampung Jati, RT 001 RW 09 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

"Kamu kok muntah mulu, buang air mulu. Kalau buang air itu di WC. Sehabis dimarahi itu, kedua balita langsung nangis secara bergantian," kata pria 56 tahun itu, saat ditemui di kediamannya, Depok, Sabtu 26 November 2016.

Wajar bila Supardi mengingat betul perilaku Yuniarti saat akhir hayat Bastian. Sebab, dialah orang yang dimintai Yuniarti mengantarkan balita tersebut ke klinik di Cilangkap, Tapos, sebelum akhirnya meninggal.

Alasan Yuniarti membawa ke klinik, lantaran balita yang biasa dipanggil Gerald itu pingsan.

"Pukul 22.00 WIB pelaku minta anter. Di situ saya lihat kondisinya sudah lunglai, pucat. Terlihat luka lebam di pipinya," ujar Supardi.

"Saya sempet tanyain ini, anaknya kenapa bisa begini? Tersangka cuma diam saja," sambung dia.

Sementara, rumah kontrakan Yuniarti kini sudah tak berpenghuni. Rumah tersebut terlihat kosong sejak Kamis malam, 24 November 2016.

"Kemarin-kemarin saya masih melihat suami dan anak-anak tinggal di sini," kata Supardi.

Pantauan Liputan6.com, kontrakan bercat ungu tersebut tampak sepi. Bahkan pintu utama tergembok. Sejumlah polisi yang mendatangi lokasi langsung memasang garis polisi.

"Kami garis polisi untuk menjaga status quo," kata Kasubnit PPA Ipda Nurul Kamila.

Polisi telah menetapkan Yuniarti, pengasuh Bastian Emeraldi sebagai tersangka dugaan penganiayaan balita. Bocah dua tahun yang tinggal bersama orangtuanya di Kebagusan, Jakarta Selatan itu meninggal dunia pada Selasa 23 November 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.