Sukses

Tunggu Keputusan Grasi dari Jokowi, Antasari Azhar Lakukan Ini

Pihak Antasari maupun pihak keluarga Nasrudin Zulkarnaen merasa masih ada fakta yang belum terungkap sampai saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar kini tengah menunggu keputusan grasi setelah dirinya bebas bersyarat dari penjara. Berbagai agenda akan dilakukan sambil menunggu keputusan grasi ini.

Pengacara Antasari Azhar, Boyamin Saiman mengatakan, Antasari akan menerima keputusan apapun yang akan diambil oleh Presiden Jokowi nantinya. Antasari tetap akan mencari keadilan terutama soal laporan SMS ancaman yang sudah dilayangkan di Polda Metro Jaya, dan mangkrak hingga sekarang.

"Yang paling trigger itu dulu kan kaitannya dengan SMS yang ancaman itu, nah itu yang pertama kali akan diurus oleh Polda Metro karena laporan itu juga sudah dilakukan hampir 4 tahun lalu, sampai sekarang belum ada perkembangan," kata Boyamin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

"Itulah yang paling pertama diurus itu, siapa yang menyalahgunakan IT itu, siapa yang mengirim itu, siapa yang mengirim dari web server, kepentingannya apa, sehingga nanti dari sisi itu mudah-mudahan sehingga disalagunakan orang satu puzzle satu poin sudah hilang," imbuh dia.

Baik pihak Antasari maupun pihak keluarga Nasrudin Zulkarnaen merasa masih ada fakta yang belum terungkap sampai saat ini. Karena itu, kedua pihak merasa perlu kasus yang terkatung-katung di Polda Metro saat ini bisa segera diselesaikan untuk mengungkap satu per satu poin yang belum jelas.

"Pernah saya gugat praperadilan dan waktu itu jawabannya polisi masih dalam pengkajian, pendalaman, dan penyidikan, sehingga kemudian hakim menyatakan menolak, artinya tidak dihentikan masih memberikan kesempatan kepada polisi. Nah sekarang Pak Antasari dulu di dalamnya (penjara) saja sudah gugat, sekarang apa lagi diluar pasti akan tanya," tutur dia.

Terlepas dari kasus itu, Antasari akan melaksanakan ibadah umroh. Sebelumya, Antasari Azhar kembali ke Palembang untuk berziarah ke makan orangtuanya. Ibadah ini juga untuk membersihkan dan mengikhlaskan hati selepas menjalani hukuman di penjara.

"Iya, Januari. Jadi ini persiapan-persiapan. Kemarin, 2 hari itu ke Palembang ziarah ke orangtuanya segala macem, terus ini kan sebentar lagi udah Desember pasti manasik segala macem kan, latihan-latihan segala macam. Itu sambil juga apapun diharuskan membersihkan hati. Jadi Mekah itu kan harus hati tak terbebani apapun, karena di sana itu kan istilahnya seperti latihan mati, gitu kan," ujar Boyamin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.