Sukses

JK: Salah Besar Ukur Kinerja KPK dengan Jumlah Tindakan

Di mata JK, tolak ukur keberhasilan KPK jika dilihat dari kuantitas adalah sedikitnya pelaku korupsi yang ditindak secara hukum.‎

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan, pengukuran kinerja lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak bisa lewat jumlah penindakan yang telah dilakukan. Jika tolak ukurnya hanya itu, JK menyatakan salah besar.

"Orang sering salah mengukur. Banyak LSM bilang kalau kinerja KPK menurun karena tahun ini hanya menghukum sekian, lalu KPK dianggap gagal karena kurang menghukum orang," ujar JK di acara International Business Integrity Conference (IBIC), Hotel Sahid, Jakarta, ‎Rabu (16/11/2016).

Di mata JK, tolak ukur keberhasilan KPK jika dilihat dari kuantitas adalah sedikitnya pelaku korupsi yang ditindak secara hukum.‎

Dengan sedikit yang ditindak, artinya orang mulai berpikir dua kali untuk korupsi alias takut korupsi.

"Justru makin banyak dihukum, makin tidak berhasil KPK. Karena artinya orang tidak takut korupsi. Jadi kalau orang semakin sedikit ditangkap, justru itu adalah keberhasilan. Coba pikir, artinya orang sudah takut korupsi. Maka itu semua harus diukur secara utuh," ucap JK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara untuk memberantas tindak pidana korupsi
    Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara untuk memberantas tindak pidana korupsi

    KPK

  • Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.
    Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.

    Jusuf Kalla

  • JK

Video Terkini