Sukses

"Orang Indonesia" Tuntut Transparansi Pelayanan Publik

Unjuk rasa menuntut transparansi pelayanan publik terjadi di Ngawi, Jatim. Ratusan pemuda yang tergabung dalam "Orang Indonesia" terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP.

Liputan6.com, Ngawi: Unjuk rasa menuntut transparansi pelayanan publik, terjadi di Ngawi, Jawa Timur, Selasa (23/2). Ratusan pemuda yang tergabung dalam "Orang Indonesia" terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja di kota itu.

Aksi dimulai dengan berjalan kaki manuju Pemkab setempat untuk menuntut adanya transparansi pelayanan publik, seperti biaya pendidikan dan pelayanan kesehatan bagi warga miskin yang justru malah mahal. Massa juga membawa sejumlah spanduk dan menggotong keranda mayat sebagai simbol matinya nurani para pejabat di Ngawi.

Kericuhan terjadi, saat peserta aksi dilarang masuk ke Kantor Pemerintah Kabupaten setempat. Akibatnya, massa mendobrak pintu gerbang yang dijaga puluhan petugas Satpol PP.

Keributan baru reda setelah massa diizinkan menemui Asisten II Pemkab Ngawi Rahadi. Selain itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ngawi Harmodo juga menemui mereka. Segeralah, massa menyampaikan tuntutan agar transparansi di segala bidang dijalankan.

Setelah puas mendapat jawaban, massa kembali mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Lagi-lagi kericuhan nyaris terjadi. Sebab, massa sempat ditertawakan sejumlah pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Aksi massa baru reda setelah sejumlah pegawai dipaksa masuk ke kantor oleh petugas Satpol PP. Mereka membubarkan diri setelah bertemu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abi Manyu.(BJK/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.