Sukses

Komisi I DPR Kutuk Keras Pengeboman di Samarinda

Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari mengutuk keras aksi pengeboman yang terjadi di Samarinda.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari mengutuk keras aksi pengeboman yang terjadi di Gereja Oikumene, Samarinda. Dia meminta Kepolisian agar segera melakukan penindakan hukum secara cepat dan lugas. Baginya tindakan tersebut jelas bertentangan dengan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, yang tertuang dalam Pancasila.

"Saya sebagai Ketua Komisi I DPR RI mengutuk keras atas pemboman gereja dan tempat ibadah manapun, karena itu sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip kehidupan bernegara, apalagi dilandasi oleh ketuhanan Yang Maha Esa, selain itu saya meminta kepada Polri untuk secepatnya melakukan proses hukum secara cepat dan lugas," papar Abdul dikutip dari website DPR RI.

Abdul Kharis juga menyinggung peran Badan Intelejen Negara (BIN), yang dinilai belum maksimal menjalankan tugasnya. Menurutnya bilamana BIN memiliki sistem yang terstruktur dan kuat, kegiatan pengeboman yang terjadi di salah satu gereja tersebut pasti dapat diantisipasi lebih awal sehingga tidak akan memakan korban.

Abdul Haris yang saat tragedi tersebut sedang melakukan kegiatan reses di lereng Gunung Merapi, Magelang, Jawa Tengah, mengungkapkan, Komisi I DPR akan mempertanyakan masalah tersebut kepada BIN.

"Kami akan memanggil BIN untuk melakukan koordinasi terkait dengan adanya aksi bom ini mengapa bisa sampai terjadi," ungkapnya.

Dia berharap BIN dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat, sekaligus melakukan evaluasi internalnya.

"Saya harap setelah Pak Budi Gunawan selesai melakukan evaluasi dan pembenahan ke depan permasalahan ini dapat diantisipasi lebih dini," ia menambahkan.

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini