Sukses

Fadli Zon: Hari Pahlawan, Hukum dan Budaya Masih Terjajah

Fadli Zon menilai pentingnya setiap elemen bangsa merefleksikan cita-cita Indonesia sebagai negara merdeka.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut pertempuran heroik menjadi tanda peringatan para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI. Dia ingin menekankan pentingnya setiap elemen bangsa merefleksikan cita-cita Indonesia sebagai negara merdeka.

"Kita semua berutang kepada para pahlawan kusuma bangsa," ucap Fadli dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Hal itu, lanjut dia, karena para pahlawan berjuang mempertaruhkan jiwa dan raga bagi tegaknya Merah Putih. Cara membayar hutang itu ialah dengan mengisi kemerdekaan untuk menunaikan cita-cita kemerdekaan.

"Membangkitkan semangat heroisme kepahlawanan penting. Tapi menguatkan kembali apa yang berada dalam benak para pahlawan saat itu juga tak kalah penting. Dan hal itu adalah kesadaran akan cita-cita Indonesia merdeka," ujarnya.

Dari sini penting bagi bangsa untuk memberanikan berkaca diri, apakah kemerdekaan sudah benar-benar hadir dalam kehidupan rakyat Indonesia atau belum. Tak hanya itu, dia juga menilai kemerdekaan politik telah dicapai dan yang terus dipertahankan. Namun tidak begitu halnya kemerdekaan ekonomi, hukum, sosial dan bahkan budaya.

"Saat ini realita ekonomi rakyat melemah, hukum terdiskriminasi, budaya nasional terjajah. Untuk keluar dari itu semua, negara ini masih butuh banyak pahlawan. Dan ini yang menjadi agenda kolektif bangsa kita sekarang," papar dia.

Karena itu, sambung Fadli, perjuangan untuk menghadirkan kemerdekaan yang seutuhnya merupakan agenda panjang. Ini membutuhkan upaya nyata dari setiap elemen bangsa untuk mewujudkannya.

"Selamat Hari Pahlawan Nasional, terima kasih kepada para pahlawan atas jasa dan pengorbanan yang diberikan. Semoga setiap kita saat ini, bisa menjadi pahlawan bagi negeri yang kita cintai di berbagai bidang, profesi maupun wilayah," ucap politikus Partai Gerindra ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini